24🌷 Haruskah aku pergi?

3.7K 552 85
                                    

Putar lagu yang sedih-sedih pokoknya.

Butuh pelukan Bunda.

Sedetik saja.


🍁🍁🍁

Jiwon memohon kepada Chanwoo untuk ikut kerumahnya. Ia ingin bertemu Junghwan. Sungguh.

Ketika mendapat kabar bahwa Junghwan pergi dari rumah. Jiwon ingin ikut bersama Chanwoo untuk membantunya mencari Junghwan.

Ia benar-benar memohon kepada Chanwoo. Sangat memohon.

Pada akhirnya Chanwoo pun menginzinkan. Ia menurunkan egonya. Ia memikirkan nasib Junghwan.

Saat pertama kali sampai ke rumah. Ia disambut dengan Areum yang sedang menangis.

"Mah. Mamah kenapa nangis?."

"Mamah jahat. Mamah jahat."

"Mamah jahat? Emang Mamah ngelakuin kejahatan apa?. Mamah kan gak pernah jahat. Mamah selalu baik."

Areum masih menangis di dekapan Junghwan. "Mamah yang udah ngusir Junghwan."

"Mamah ngusir Junghwan? Kenapa Mah?."

"Maafin Mamah. Mamah terlalu cepat mengambil keputusan. Dan Mamah saat itu terlalu marah saat Junghwan kasih tau ke Mamah kalau dia anak dari orang yang udah ngambil ginjal yang seharusnya milik Junkyu."

Ternyata Mamahnya sudah tau.

"Maafkan saya. Maafkan saya,karena telah membuat anak ibu meninggal."

Jiwon bersimpuh dihadapan Areum.

"Saya tidak tau permintaan maaf kamu ini tulus atau tidak. Tapi demi Junghwan akan saya maafkan."

"Chanu tolong cari Junghwan sampai ketemu. Mamah mohon."


🍁🍁🍁

Sosok itu begitu kedinginan. Sedari tadi tangannya tidak mau berhenti bergetar. Dengan tangannya yang selalu bergetar ia sedikit sulit menjalankan kursi rodanya.

Ia harus kemana sekarang?. Tidak punya tujuan hidup sama sekali. Dirinya selalu dibuang.

Bibirnya sudah pucat karena suhu udara yang dingin. Perutnya juga terasa lapar. Harus diingat bahwa tubuhnya masih demam.

Ia berhenti di salah satu taman. Barang sejenak mengistirahatkan tubuhnya. Karena sudah tidak kuat lagi untuk menjalankan kursi rodanya.

Besok adalah tanggal 18 Febuari. Dirinya akan bertambah umur. Ia akan menginjak umur 17 tahun. Namun hidupnya makin sengsara. Tidak ada secuil kebahagiaan.

Padahal ia berharap sekali bahwa ulang tahun kali ini ia akan merayakan bersama orang tersayang. Namun sekarang siapa yang mau mengucapkan selamat ulang tahun untuknya?.

"Dasar bodoh. Gak berguna." tangannya brutal memukuli kakinya. Hidupnya semakin sulit karena kakinya yang belum bisa dibuat jalan.

Nyeri didadanya kembali datang. Ia sedikit menekan dadanya agar nyeri itu pergi.

Sebenarnya untuk apa ia hidup?. Untuk disakiti?. Dirinya juga manusia.

Wound Smile || So Junghwan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang