Yarpen Zigrin berlarian di sepanjang barisan, memberi perintah dan instruksi dengan suara keras, setelah dia memanjat ke atas pelana kusir, meneriaki dan mencambuk kuda dengan kekang. Kereta itu menghentak dan berderak di sepanjang jalan hutan. Benjolan di tanah membangunkan Triss namun Ciri menenangkannya dan mengganti kompres di kepalanya. Derak roda memberikan efek penenang dan sang penyihir kembali tertidur; dan Ciri turut mendengkur.
Setelah dia terbangun, matahari sudah tinggi. Dia mengintip di antara gentong dan peti-peti kecil. Kereta yang ditumpanginya berada di penghujung konvoi. Satu kereta yang mengekor mereka dikendarai oleh seorang dwarf dengan selendang merah melingkari lehernya. Dari perbincangan di antara para dwarf, dia mengetahui bahwa namanya adalah Paulie Dahlberg. Di sebelahnya duduklah saudaranya, Regan. Dia turut melihat Wenck mengendarai kuda, diiringi oleh dua orang juru sita.
Roach, kuda betina Geralt, diikatkan pada kereta itu, menyapanya dengan ringkik perlahan. Dia tak dapat melihat kuda coklatnya sendiri maupun kuda milik Triss. Tak diragukan lagi mereka berada di barisan belakang, bersama kuda-kuda cadangan rombongan itu.
Geralt duduk di samping kusir, di sebelah Yarpen. Mereka berbincang perlahan, meminum bir dari gentong yang terkapar di antara mereka. Ciri mencoba menguping namun kemudian bosan – diskusi itu menyangkut politik dan kebanyakan tentang niat dan rencana Raja Henselt, dan layanan rahasia atau misi yang berkaitan dengan membantu tetangganya, Raja Demawend dari Aedirn, yang terancam perang.
Geralt menunjukkan ketertarikan tentang bagaimana bisa lima kereta berisi ikan asin akan membantu pertahanan Aedirn. Yarpen, mengacuhkan hinaan dalam suara Geralt, menjelaskan bahwa beberapa spesies ikan sungguh berharga sehingga muatan lima kereta akan mencukupi pembiayaan pasukan bersenjata selama setahun, dan setiap pasukan yang baru adalah pertolongan yang besar. Geralt terkejut bahwa bantuan itu sangat dirahasiakan, yang dijawab oleh si dwarf karena rahasia itulah rahasianya.
Triss terhenyak dalam tidurnya, melepaskan kompres dan bergumam sendiri. Dia menuntut agar seseorang bernama Kevyn menjaga tangannya, dan dengan segera menyatakan bahwa takdir tak dapat dihindari. Akhirnya, setelah mengatakan bahwa semua orang, semua orang, adalah seorang mutan hingga derajat tertentu, dia kembali tertidur lelap.
Ciri merasa mengantuk namun kembali tersadar karena tawa Yarpen, selagi dia mengingatkan Geralt akan petualangan mereka di masa lampau. Yang ini menyangkut perburuan naga emas yang malah membiarkan dirinya sendiri diburu, menghitung tulang belulang pemburunya, lalu memakan tukang sepatu yang bernama Penggigit Kambing. Ciri mendengarkan dengan minat yang besar.
Geralt bertanya tentang apa yang terjadi pada para Cleaver namun Yarpen tak mengetahuinya. Yarpen, malah penasaran tentang seorang wanita bernama Yennefer, yang dengan anehnya tak ditanggapi Geralt. Dwarf itu meminum lebih banyak bir lagi dan mulai mengeluh bahwa Yennefer masih membuatnya dendam, walaupun sudah bertahun-tahun berlalu sejak hari-hari itu.
'Aku berpapasannya di pasar di Gors Velen,' ingatnya. 'Dia hampir tak mengenaliku – dia meludah seperti kucing betina dan menghina ibuku yang telah meninggal. Aku melarikan diri, namun dia meneriakiku bahwa dia akan menangkapku suatu hari nanti dan akan membuat rumput tumbuh dari bokongku.'
Ciri terkekeh, membayangkan Yarpen yang ditumbuhi rumput. Geralt merutuki sesuatu tentang para wanita dan sifat mereka yang impulsif – yang dianggap oleh si dwarf sebagai penjabaran yang terlalu halus akan kebengisan, ketegaran, dan pendendam. Geralt tak menanggapinya dan Ciri kembali tertidur.
Kali ini dia terbangun oleh suara-suara yang lantang. Tepatnya suara Yarpen – dia berteriak.
'Oh ya! Ternyata kau tahu! Itulah keputusanku!'
KAMU SEDANG MEMBACA
The Witcher Book 3 - Blood of Elves
Fantasy"Perhatikan tanda-tandanya! Pertanda-pertanda apa ini jadinya, kukabarkan padamu: pertama-tama bumi akan dibanjiri darah Aen Seidhe, Darah para Elf..." Selama lebih dari satu abad, manusia, dwarf, gnome, dan elf telah hidup bersama dalam relatif dam...