Chapter 4.4

39 2 0
                                    

'Sialan.' 

Yarpen melepaskan telapak tangannya dari kening Triss. 

'Dia sepanas tungku. Aku tak suka itu. Mungkinkah itu tifus atau disentri?'

'Tak mungkin tifus atau disentri.' Geralt berbohong dengan meyakinkan, menyelimuti wanita itu dengan selimut kuda. 'Para penyihir kebal terhadap penyakit-penyakit seperti itu. Dia keracunan makanan, tak menular.'

'Hmm... baiklah. Akan kuperiksa tasku. Aku pernah punya obat-obatan yang bagus, mungkin masih bersisa.'

'Ciri,' gumam sang witcher, memberikan kulit domba yang tergulung dari kuda, 'tidurlah, kau nyaris tak bisa berdiri. Jangan. Jangan di dalam kereta. Kita akan menidurkan Triss di dalam kereta. Kau berbaring di dekat perapian.'

'Tidak,' protesnya perlahan, mengawasi dwarf itu yang menjauh. 'Aku akan berbaring di sebelahnya. Jika mereka melihatmu menjauhkanku darinya, mereka takkan percaya padamu. Mereka akan mengira penyakit ini menular dan mengusir kita, seperti tentara di benteng itu.'

'Geralt?' sang pemikat tiba-tiba mengerang.

'Dimana.. kita?'

'Bersama teman.'

'Aku di sini,' ujar Ciri, mengusap rambut coklat mudanya. 'Aku di sampingmu. Jangan takut. Kau merasakan hangatnya? Ada api unggun dan seorang dwarf akan membawa obat untuk.. perutmu.'

'Geralt,' Triss terisak, mencoba melepaskan diri dari selimut. 'Jangan... elixir sihir, ingatlah...'

'Aku ingat. Tidurlah.'

'Aku harus... ooooh...'

Sang witcher mencondong tanpa sepatah katapun, membopong sang pemikat bersama kepompong selimutnya, dan menuju pepohonan, dalam kegelapan. Ciri mendesah.

Dia berbalik, mendengar dengus nafas yang terengah-engah. Di belakang kereta itu muncullah dwarf  itu, menggendong buntalan besar di bawah tangannya. Kobaran api unggun menerangi bilah kapak di sabuknya: kerut di jerkin kulitnya turut bersinar.

'Di mana orang yang sakit itu?' geramnya. 'Terbang di atas gagang sapu?'

Ciri menunjuk kegelapan.

'Ya,' si dwarf mengangguk. 'Aku tahu rasa sakitnya dan aku tahu keluhan yang sama. Saat aku muda dulu aku pernah memakan semua yang bisa kutemui, atau kutangkap, atau kutebang, maka aku keracunan makanan. Siapa Pemikat ini?'

'Triss Merigold.'

'Aku tak mengenalnya, tak pernah mendengar namanya. Lagipula aku tak pernah berurusan dengan Persaudaraan Penyihir. Mari berkenalan. Namaku Yarpen Zigrin. Dan siapa namamu, Angsa Kecil?'

'Bukan Angsa Kecil,' geram Ciri, sorot matanya berkobar.

Si dwarf terkekeh dan memamerkan giginya.

'Ah,' dia membungkuk, sikapnya berlebihan. 'Aku memohon maaf. Aku tak mengenalimu dalam kegelapan. Ini bukanlah seekor angsa tapi seorang gadis bangsawan yang terhormat. Aku berlutut di kakimu. Siapakah nama si nona muda ini, jika bukanlah sebuah rahasia?'

'Itu bukan rahasia. Namaku Ciri.'

'Ciri. Aha. Dan siapakah nona muda ini?'

'Itu,' Ciri mendongak angkuh, 'itu rahasia.'

Yarpen kembali mendengus.

'Lidah si nona muda ini setajam sengatan ngengat. Jika nona berkenan memaafkan hamba, aku membawakan obat dan sedikit makanan. Akankah nona muda menerimanya atau akankah dia mengusir Yarpen Zigrin yang kurang ajar ini?'

The Witcher Book 3 - Blood of ElvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang