Chapter 5.4 - fixed

7 1 0
                                    

Kabut tak setebal sebelumnya. Kini mereka dapat melihat bukit-bukit kecil serta padang rumput yang dikelilingi rawa-rawa di sisi kanan, dan, menjulang di atas kepala mereka, bagian terowongan air.

'Itu, tuan-tuan, adalah ruang eksperimen pemurnian limbah,' sang Guru Besar menyombong, menolak gilirannya untuk minum. 'Keberhasilan luar biasa untuk ilmu pengetahuan, pencapaian istimewa bagi Akademi. Kami memperbaiki terowongan air, kanal dan jebakan sedimen yang dibangun para elf, dan kami telah memurnikan parit-parit universitas, kota, desa, dan pertanian sekitar. Apa yang kau sebut sebagai gentong itu adalah jebakan sedimen. Sukses luar biasa untuk ilmu pengetahuan –'

'Merunduk, merunduk!' Olsen memperingatkan, merunduk di balik pagar kayu. 'Tahun lalu, ketika benda itu meledak, kotoran di dalamnya terbang sejauh Pulau Camar.'

Tongkang itu berlayar di antara pulau-pulau dan menara yang terdiri dari jebakan sedimen, lalu terowongan air itu menghilang di balik kabut. Semua orang mendesah lega.

'Bukankah kau berlayar lurus di lengan Oxenfurt, Boatbug?' tanya Olsen.

'Aku akan bersandar di Teluk Acorn lebih dulu. Untuk mengambil setoran dari penjual ikan dan pedagang dari Temeria.'

'Hmmm...' sang petugas pajak menggaruk lehernya. 'Di teluk... Dengar, Geralt, kau tak terlibat masalah dengan orang-orang Temeria, bukan?'

'Mengapa? Ada yang bertanya tentangku?'

'Kau benar. Lihat saja, aku ingat kau pernah memintaku mengawasi orang-orang yang tertarik padamu. Yah, bayangkan saja, para Prajurit Temeria telah bertanya tentangmu. Petugas pajak disana – yang kukenal – memberitahuku. Ada yang aneh di sini, Geralt.'

'Perairan?' Linus Pitt ketakutan, memandangi terowongan air dan kesuksesan ilmu pengetahuan dengan gugup.

'Anak ingusan itu?' Boatbug menunjuk Everett yang masih berkeliaran di sekitar.

'Bukan itu maksudku.' Sang petugas pajak meringis. 'Dengar, Geralt, orang-orang pajak Temeria berkata bahwa para Prajurit ini menanyakan pertanyaan yang tak lazim. Mereka tahu kau berlayar menaiki tongkang Malatius dan Grock. Mereka bertanya.. apakah kau sendirian. Dan apakah – persetan, jangan tertawa! Mereka terus bertanya tentang anak perempuan di bawah umur yang terlihat bersamamu.'

Boatbug terkekeh. Linus Pitt memandang sang witcher dengan rasa enggan yang cocok untuk seseorang yang memandangi pria berambut putih yang menarik perhatian penegak hukum dengan tuduhan ketertarikan pada anak perempuan di bawah umur.

'Karena itulah,' sungut Olsen, 'para petugas pajak Temeria mengira itu adalah urusan pribadi yang harus diselesaikan, yang menarik perhatian para Prajurit. Seolah... yah, keluarga anak itu atau tunangannya. Maka para petugas dengan hati-hati bertanya siapa di balik semua ini. Dan mereka mengetahuinya. Ternyata, itu seorang bangsawan dengan lidah yang tanggap layaknya seorang kanselir, tidak miskin, yang menyebut dirinya.. Rience, atau semacamnya. Di pipi sebelah kirinya ada tanda merah seperti luka bakar. Kau mengenalnya?'

Geralt bangun.

'Boatbug,' ujarnya. 'Aku turun di Teluk Acorn.'

'Kenapa? Bagaimana dengan monsternya?'

'Itu masalahmu.'

'Ngomong-ngomong soal masalah,' tukas Olsen, 'lihat ke sisi kanan, Geralt. Baru saja kita bicarakan.'

'Dari balik sebuah pulau, dari kabut yang menipis dengan cepat, menjulang sebuah tongkang. Bendera hitam berbentuk segitiga dihiasi bunga lili perak berkibar pelan dari tiang pancangnya. Awak kapal itu terdiri dari beberapa pria yang mengenakan topi lancip Prajurit Temeria.

The Witcher Book 3 - Blood of ElvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang