Mereka menyusuri dunia, bertingkah pongah dan angkuh, mengangkat diri sendiri sebagai pembasmi werewolf dan pemusnah arwah gentayangan, menarik pembayaran dari mereka yang tak berdaya dan, atas nama mata pencaharian mereka yang hina, terus menebarkan penipuan yang sama di pemukiman terdekat. Akses termudah yang mereka temukan adalah pada kemah-kemah berisi rakyat jelata yang tak bersalah, yang dengan bersedia menceritakan segala kemurungan dan kemalangan yang melanda, makhluk asing dan monster, akibat ulah ruh angin atau arwah jahat.
Bukannya berdoa kepada para dewa, bukannya membawakan persembahan agnug pada kuil-kuil, orang-orang tolol itu dengan rela memberikan koin terakhir yang mereka genggam pada si witcher penipu, percaya bahwa sang witcher, mutan tak berdewa, akan memutarbalikkan nasibnya dan menyelamatkannya dari ketidak beruntungan.
- Anonim, Monstrum, atau Penjabaran Seorang Witcher
Aku tak menyimpan dendam apapun pada para witcher. Biarkan saja mereka memburu vampir. Selama mereka membayar pajak.
- Radovid III Sang Pemberani, Raja Redania
Bila engkau menghendaki keadilan, sewalah seorang witcher.
- Coretan pada dinding Fakultas Hukum Universitas Oxenfurt.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Witcher Book 3 - Blood of Elves
Fantasia"Perhatikan tanda-tandanya! Pertanda-pertanda apa ini jadinya, kukabarkan padamu: pertama-tama bumi akan dibanjiri darah Aen Seidhe, Darah para Elf..." Selama lebih dari satu abad, manusia, dwarf, gnome, dan elf telah hidup bersama dalam relatif dam...