Chapter 5.3

5 1 0
                                    

Boatbug berlari melewati mereka. Dia memaki terang-terangan selagi si anak kecil bertopi bulu melewati kakinya. Para penumpang dan pembawa pesan, semuanya luar biasa gugup, memeriksa barang bawaan mereka, mencoba menyembunyikan barang selundupan.

Setelah beberapa saat, sebuah perahu besar menabrak sisi kapal dan empat orang berisik yang pemarah menaiki geladak. Mereka mengepung sang kapten kapal, menggeram penuh ancaman, mencoba membuat diri mereka terlihat penting, lalu dengan antusias memeriksa barang bawaan para penumpang.

'Mereka memeriksa bahkan sebelum kita turun kapal!' Boatbug mengeluh, mendatangi sang witcher dan sang Guru Besar. 'Bukankah itu melanggar hukum? Lagipula, kita belum menginjak tanah Redania. Redania berada di sisi pantai sebelah kanan, setengah mil dari sini!'

'Bukan,' sanggah sang Guru Besar. 'Perbatasan antara Redania dan Temeria melintasi pertengahan Sungai Pontar.'

'Dan bagaimana caranya kau mengukur sebuah Sungai? Ini adalah Delta! Pulau-pulau kecil, beting dan pulau karang terus-menerus mengubah alurnya – Jalur pelayaran berbeda setiap harinya! Ini kutukan! Hei! Bocah tengik! Tinggalkan jangkar kapal itu atau akan kupukuli bokongmu hingga biru lebam! Nyonya yang terhormat! Awasi anakmu! Ini kutukan yang sungguh nyata!'

'Everett! Pergilah dari sana atau akan kau akan jadi kotor!'

'Apa isi peti itu?' teriak petugas. 'Hei, lepaskan ikatan buntalan itu! Gerobak siapa itu? Ada mata uang asing? Kubilang apakah ada yang membawa uang? Uang Temeria atau Niflgaard?'

'Seperti itulah perang dagang,' komentar Linus Pitt terhadap kekacauan itu dengan ekspresi wajah bijaksana. 'Vizimir memaksa Novigrad untuk menerapkan ius spatulae. Foltest dari Temeria menanggapi dengan ius spatulae balasan yang absolut di Wyzima dan Gors Velen. Itu adalah pukulan telak bagi para pedagang Redania, maka Vizimir menaikkan pajak untuk produk Temeria. Dia melindungi ekonomi Temeria. Temeria dibanjiri dengan barang murahan dari pabrik-pabrik Niflgaard. Karena itulah para petugas itu begitu rajin. Jika terlalu banyak barang Niflgaard melewati perbatasan, ekonomi Redania akan runtuh. Redania secara praktis tak memiliki pabrik dan para pengrajinnya takkan mampu bersaing.'

'Kesimpulannya,' Geralt tersenyum, 'Niflgaard secara perlahan mengambil alih sesuatu yang tak dapat mereka raih dengan senjata , dengan barang kerajinan dan mata uang mereka. Bukankah Temeria melindungi diri sendiri? Bukankah Foltest telah menutup perbatasan selatannya?'

'Bagaimana caranya? Barang-barang itu masuk melalui Mahakam, Brugge, Veren dan Pelabuhan-pelabuhan di Cidaris. Yang dipedulikan para pedagang hanyalah keuntungan, bukannya politik. Bila Raja Foltest menutup perbatasannya, serikat dagang akan memprotes –'

'Kau membawa uang?' sergah seorang petugas dengan mata semerah darah. 'Ada yang ingin kau sampaikan?'

'Aku seorang pelajar!'

'Jadilah seorang pangeran kalau itu maumu! Aku menanyakan apa yang kau bawa?'

'Biarkan saja mereka Boratek,' ujar sang pemimpin grup, seorang petugas bertubuh tinggi dan berbahu lebar, dengan kumis hitam panjang. 'Tidakkah dirimu mengenali sang witcher? Salam, Geralt. Kau mengenalnya? Apa dia seorang pelajar? Kau menuju Oxenfut, tuan? Tanpa barang bawaan?'

'Benar. Menuju Oxenfurt. Tanpa barang bawaan.'

Sang petugas mengeluarkan saputangan besar lalu menyeka kening, kumis, dan lehernya.

'Dan bagaimana hari ini, Geralt?' tanyanya. 'Ada monster yang menampakkan diri?'

'Tak ada. Dan kau, Olsen, kau melihat sesuatu?'

'Aku tak punya waktu untuk melihat-lihat. Aku sedang bekerja.'

'Ayahku,' ujar Everett, menyelinap, 'adalah salah satu kesatria Raja Foltest! Dan kumisnya lebih besar darimu!'

The Witcher Book 3 - Blood of ElvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang