"Ancaman.
Jangan pikir aku memberikan kalian sebuah kekuatan hanya karena aku benar-benar sedang bosan.
Musibah.
Jangan percaya pada keajaiban sementara. Sedikit kesalahan dapat menghancurkan."
.
Asahi terbangun dari tidurnya karena mimpi itu. Ia menoleh pada jam dinding yang menunjukkan pukul setengah tiga dini hari.
"Kenapa?"
Sedikit terkejut karena Naoya tiba-tiba bertanya seperti itu ketika jiwanya belum sepenuhnya kembali. "Kamu belum tidur?"
Naoya yang berada di kasur bawah menghela napas panjang. "Setengah jam yang lalu aku terbangun lebih tepatnya."
"Mimpi buruk?"
"Bukan. Mimpi peringatan," jawab Naoya. Lalu terdengar pergerakan, sepertinya laki-laki itu mengubah posisi tidurnya.
Asahi mengangguk meski Naoya tidak bisa melihatnya. "Haruto dan Yoshi mimpi itu juga atau nggak, ya?"
"Entah. Tanya aja besok kalau penasaran."
"Nee, Nao. Kamu mau balik tidur?"
"Nggak. Aku mau lanjut nonton Youtube."
Kali ini Asahi mengernyit. "Daritadi nonton Youtube?"
"Iya. Nontonin konten-konten kita. Terus nonton MV kita juga. Kenapa emangnya?"
"Ngapain nontonin konten sendiri sih?"
Naoya kembali mengubah posisi tidurnya sebelum menjawab. "Anggep aja nambah views sekalian nyumbat telinga. Asahi-kun suka ngigau kalau tidur, aku jadi takut sendiri."
"Heh!" protes Asahi yang justru ditertawakan Naoya di bawah. "Tapi mimpi barusan--"
"Udahlah bahasnya besok aja. Siapa tau anak-anak dorm sebelah juga mimpi itu. Bisa kita bahas bareng nanti."
"Tumben?"
"Tumben apanya?"
"Kamu bawa-bawa mereka."
Naoya terdiam sebentar. "Emang yang di mimpimu tadi bilang apa?"
"Eh? Emang ada hubungannya?" tanya Asahi.
"Logika. Memangnya apa yang bisa masuk di akal sehat jika berkaitan dengan sihir dan kegelapan?
Kerjasama. Egoisme bisa menghancurkan manusia yang ber-ego terlalu tinggi," jelas Naoya meski tidak menjawab pertanyaan Asahi secara langsung.
Namun dengan begitu justru menjelaskan satu hal. Bahwa setiap pesan yang mereka terima memang berbeda.
***
"Aku nggak mimpi semalem."
"Huh, yaudah minggir sana. Nggak guna sama sekali," ujar Haruto.
Saki mendelik. Sedangkan Asahi menyumpah, takutnya Saki akan menendang orang didekatnya seperti waktu itu ia menendang Naoya.
"Terus kalian mau apa?" tanya Seira.
"Ya emang kalian nggak penasaran? Ini nggak masuk akal banget," ujar Yoshinori.
"Kalau kita penasaran dan bahayain diri sendiri, mending aku nggak penasaran," sahut Azaka.
Naoya berdecak, "payah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Behind Us
FantasyGirlzy, sebuah idol grup yang baru saja resmi debut, dan Bossy, yang merupakan boygrup dari agensi yang sama, yang sudah lebih lama debut. Seseorang mendatangi semua membernya dan memberikan sebuah tanda berupa bulan sabit dan bintang disekitar seca...