Saki mengernyit melihat Seira dan Azaka yang berdiri di depan gerbang dorm. Ini sudah malam, dan mereka berdua terlihat cemas, jadi Saki mempercepat langkahnya.
"Aza-chan, Seira-chan, ada apa?"
"Saki. Aku pikir kamu menginap dirumahmu," sahut Azaka.
Saki menggeleng. "Enggak. Tapi kalian kenapa kelihatan cemas begitu?"
"Shira. Dua jam yang lalu dia ke konbini, tapi sampai sekarang dia belum pulang juga. Padahal jarak konbini kesini nggak sejauh itu," jawab Seira.
"Jadi kalian mau cari dia? Aku ikut, ya?"
Azaka mengangguk, "Saki biar sama aku aja."
"Nggak. Saki sama aku, seenggaknya aku bisa pakai kekuatanku kalau ada hal buruk nantinya," ujar Seira.
"Kekuatan kamu tuh terlalu nggak bisa dipercaya. Lebih amannya dia sama aku aja."
"Kekuatan kamu juga nggak bisa dipercaya, tau. Jadi sama aja."
"Yaudah kalau sama aja--"
"A-aku sendiri aja," potong Saki lalu berjalan lurus.
Keduanya sempat terdiam sebentar sampai satu suara menyita perhatian. "Kalian berdua ngapain?"
"Shira belum pulang sejak ke konbini hampir dua jam yang lalu, dan barusan sempet telfon aku, tapi langsung dimatiin lagi. Sekarang kita mau cari dia," jawab Seira.
Asahi terlihat mengangguk beberapa kali. "Mau kami bantu?"
Baik Seira maupun Azaka terlihat sedikit terkejut atas tawaran yang baru saja mereka dengar. Terdengar lebih tidak bisa dipercaya daripada kekuatan yang mereka berdua miliki.
"Kita nggak mau semakin berhutang--"
"Memangnya kalian mau membantu kami?" potong Seira sebelum Azaka memperburuk keadaan.
"Mungkin member lain keberatan, sebentar aku buang sampah dulu terus panggil yang lainnya," ujar Asahi lalu membuang sampahnya sebelum berdiri di depan pintu untuk meneriakkan satu persatu nama lengkap membernya.
"Apa sih? Nggak perlu teriak-teriak kali," protes Yoshinori.
"Nao sama Haruto mana?"
"Tadi Nao bareng aku. Tapi karena Haruto kayaknya nggak denger suaramu, jadi Nao nyamperin dia dulu," jawab Yoshinori.
"Ada apa, Asahi-kun?" tanya Naoya sambil menarik Haruto.
"Gini, salah satu member mereka belum juga balik dari konbini. Mereka khawatir, katanya. Mau bantu cari?"
Keempatnya melirik ke luar gerbang. Dan terlihat kedua gadis itu bergerak gelisah.
"Yang mana yang ilang? Kalau satu ilang, harusnya mereka sekarang bertiga, dong?" tanya Yoshinori.
"Iya juga, sih. Jadi gimana? Kasian."
"Yaudah aku ambil kunci rumah dulu, kalian cari dulan aja," ujar Haruto sambil kembali ke dalam untuk mencari kunci.
"Awas aja kamu nggak nyusul!" ancam Asahi pada Haruto.
Ia lalu mendahului untuk berjalan keluar. "Terus member kalian yang satunya dimana?"
"Saki tadi jalan duluan. Jadi gimana?"
"Yaudah kita bantuin. Sekarang kita mencar dulu. Kalau ada yang ketemu dia langsung hubungi semuanya."
Mereka berpencar ke arah yang berbeda, termasuk Haruto yang menyusul setelah mengunci pintu dan gerbang. Bahkan beberapa juga menyusuri gang-gang kecil yang berkemungkinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Behind Us
FantasyGirlzy, sebuah idol grup yang baru saja resmi debut, dan Bossy, yang merupakan boygrup dari agensi yang sama, yang sudah lebih lama debut. Seseorang mendatangi semua membernya dan memberikan sebuah tanda berupa bulan sabit dan bintang disekitar seca...