"Nao, coba liat kesana." Yoshinori menunjuk pada suatu arah sedangkan tangannya yang lain ia gunakan untuk mencekal lengan Naoya.
Perlu beberapa langkah kecil sebelum Naoya benar-benar berhenti dan mencari arah tunjuk Yoshinori. "Itu ... siapa?"
"Kayaknya kita kenal. Coba kesana, yuk." Yoshinori menarik tangan Naoya mendekat pada objek yang membuatnya berhenti tadi.
"Loh, member Girlzy?" ujar Naoya mengenali siapa gadis yang entah kenapa bisa tergeletak disana.
"Tunggu. Tempat ini kan ... yang semalam itu. Inget, nggak?"
Naoya mengamati sekitar dan memang benar. "Yang semalam ada cahaya aneh itu."
"Terus kenapa dia bisa tidur disini?"
"Emangnya dia tidur?" Naoya berjongkok untuk menyingkirkan rambut yang menutupi wajah gadis itu. "Pucet."
"Mungkin kedinginan. Coba kamu gendong pulang ke dorm," usul Yoshinori.
"Kok aku?"
"Anggep aja buat minta maaf soal kemarin."
Naoya mendelik. "Emang kemarin kenapa?"
"Yaudah kalo kamu nggak mau bawa dia, aku telfon Asahi sekarang," ancam Yoshinori sambil merogoh kantongnya untuk mengambil ponsel.
"Tukang ngadu!" Naoya menunjuk wajah Yoshinori yang justru tertawa kejam baginya. "Yaudah bantuin."
Yoshinori lalu ikut berjongkok setelah kembali tertawa puas melihat wajah Naoya yang terlihat keberatan. "Kulitnya dingin."
"Ya terus?"
"Jaketmu lepas kek. Biar dia pakai."
"Nggak ah. Aku pakai baju lengan pendek. Buruan kek."
Yoshinori menggeleng sebentar lalu segera mengangkat tubuh gadis itu dan meletakannya di punggung Naoya. "Udah."
"Bentar bentar, aku nggak bisa berdiri." Naoya mengulurkan salah satu tangannya pada Yoshinori yang sudah berdiri duluan.
"Lemah banget, sih. Berdiri gitu aja nggak kuat," ejek Yoshinori meski akhirnya ia juga mengulurkan tangannya untuk membantu Naoya berdiri.
"Gendong orang yang lagi nggak sadar tuh berat, tau," ujar Naoya.
Yoshinori hanya mengedikkan kedua bahunya lalu kembli berjalan. "Untung aja tadi kita jogging lewat sini."
"Sebenernya lebih untung kalau kita pura-pura nggak liat dia tadi," timpal Naoya.
"Tapi kenapa dia bisa ada disana ya?"
Naoya berdecak sebal. "Nanti tanya aja kalau dia udah bangun."
"Sensi banget, sih."
"Bayangin aja, dia udah bikin aku dimarahin sama kepsek, terus Asahi-kun juga. Sekarang aku harus bantuin dia?'
"Gampang. Tinggal nanti kamu minta imbalan aja ke dia."
Naoya melirik Yoshinori sekilas. "Aku nggak butuh uang."
"Nggak semua imbalan itu harus uang. Pikirin aja nanti enaknya minta imbalan apa."
"Nggak deh. Males banget urusan sama dia lagi."
Yoshinori hanya mengangguk satu kali lalu tidak lagi membahas apapun.
Ketika mereka berdu sudah hampir sampai dorm, kebetulan membee Girlzy yang lain juga terlihan sedang menutup gerbang dan bersiap untuk keluar.
"Saki?" Panggil Seira yang mengenali gadis yang ada di punggung Naoya.
"Dia kenapa?" Azaka mendekat dan menatap kedua laki-laki di hadapannya dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Behind Us
FantasyGirlzy, sebuah idol grup yang baru saja resmi debut, dan Bossy, yang merupakan boygrup dari agensi yang sama, yang sudah lebih lama debut. Seseorang mendatangi semua membernya dan memberikan sebuah tanda berupa bulan sabit dan bintang disekitar seca...