-12-

16 5 1
                                    

Suara pintu dorm yang diketuk tanpa belas kasihan itu akhirnya membuat Azaka berjalan malas menuju pintu untuk membukanya.

"Jadi-!"

Azaka sempat mundur satu langkah saat Yoshinori tiba-tiba sedikit berteriak, "ada apa?"

"Kalian bilang kalau nggak akan mengadukan hal ini kepada sekolah, kan!?"

"Hal ini?" Azaka mengernyit tidak paham.

"Buktinya! Haruto dan Naoya dipanggil oleh kepala sekolah karena masalah ini," lanjut Yoshinori.

"Eh? Mana kami tahu tentang itu. Saki dan Shira nggak mungkin mengadu," balas Azaka.

"Ada apa, Aza?" Seira yang mendengar keributan akhirnya menghampiri mereka.

"Nah, tadi pagi kau baru bilang kalau kalian berjanji tidak akan mengadukan Haruto dan Naoya, kan!?"

Seira mengangguk, "iya."

"Lalu kenapa--"

Ucapan Yoshinori terpotong saat Asahi tiba-tiba sudah berdiri disampingnya dan memberi aba-aba untuk diam.

"Lebih baik sekarang kalian ikut kami. Ada yang ingin kami bicarakan," ujar Asahi dengan nada yang cukup dingin.

"Kemana?" tanya Azaka.

/\/\/\

Haruto berhasil menemukan Saki dan Shira diantara banyaknya siswa yang tidak sabar untuk pulang.

Haruto dan Naoya memang berbagi tugas untuk ini. Ia yang mencari Saki dan Shira, sementara Naoya yang mengambil tas mereka di kelas.

Cukup adil ... bagi Naoya. Karena kenyataannya untuk mencari dua makhluk mungil itu bisa dibilang lumayan sulit.

"Saki, Shira," panggil Haruto pelan mencoba untuk tidak mencuri perhatian banyak orang.

Saki yang menyadari ada yang memanggil nama mereka berdua itu mencoba mencari asal suara.

"Saki? Kenapa?" tanya Shira yang menyadari kalau Saki seperti sedang mencari sesuatu.

"Ada yang manggil kita. Tapi siapa, ya?"

"Udahlah. Kalau emang penting pasti akan manggil lagi," ujar Shira tak acuh.

Saki mengangguk walau kedua matanya masih mencari-cari asal suara itu.

Sementara Haruto semakin mempercepat langkahnya saat melihat dua gadis itu hampir keluar dari gerbang sekolah.

"Hoi, kalian!"

Kali ini kedua mata Saki berhasil menangkap orang yang terlihat berjalan cepat kearahnya lalu memberi tanda pada Shira.

"Ternyata Haruto-kun," ujar Saki.

Shira ikut berhenti dan mencoba menemukan makhluk yang Saki sebut namanya tadi.

"Kalian ikut aku sebentar," Haruto langsung menarik tangan mereka dan membawanya ke tempat Naoya menunggu sekarang, yaitu halaman belakang sekolah.

Sedangkan Naoya juga baru saja sampai dan meletakkan tasnya dan tas Haruto.

"Nah," Haruto sedikit menghempaskan tangan Saki dan Shira. "Apa maksud kalian?"

"Huh? Maksudnya?" tanya Shira. Sedangkan Saki sibuk mengusap tangannya sendiri yang tadi ditarik oleh Haruto.

Story Behind UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang