-11-

17 6 2
                                    

Hari ini Naoya dan Haruto dipanggil oleh kepala sekolah ke ruangannya saat istirahat. Tentu hal ini membuat mereka sudah menduga apa yang akan dikatakan kepala sekolah.

"Kalian tahu apa kesalahan kalian?" Yamada-san mulai membuka percakapan dengan nada yang mengintimidasi.

"Ano ... kesalahan apa ya?" tanya Naoya.

Yamada-san menghela napas berat, "saya bisa mengadukan hal ini ke agensi kalian."

Satu kalimat itu cukup untuk membuat Naoya dan Haruto mendongak menatap Yamada-san.

"T-tunggu. Jangan diadukan ke agensi," protes Haruto.

"Jadi? Akui kesalahan kalian," ujar Yamada-san.

"Maaf, tapi siapa yang memberitahukan hal ini kepada--"

"Jangan mengulur waktu!" sela Yamada-san. "Saya akan memberikan hukuman untuk kalian berdua."

Haruto dan Naoya sudah tidak lagi memperhatikan ucapan Yamada-san. Keduanya sibuk mengumpat dan merutuki dua gadis itu dalam hati.

Siapa lagi memangnya yang akan mengadukan hal ini ke kepala sekolah selain mereka berdua? Yang mengetahui hal ini hanya mereka berdua.

Sedangkan tanpa mereka ketahui. Teman sekelas mereka yang bernama Ryubi Miyase-lah yang sudah mengirimkan pesan email berupa potongan video mereka ke kepala sekolah.

"Naoya, Haruto, apa kalian tidak mendengarkan sejak tadi!?" suara keras Yamada-san kembali membuat atensi Haruto dan Naoya kembali pada keadaan sekarang.

"M-maaf," ujar Naoya singkat.

Yamada-san kembali menghela napas berat, "saya akan menyiapkan sebuah test untuk menguji pengetahuan kalian. Setelah itu, kalian harus merapikan gudang yang waktu itu kalian gunakan untuk membully teman kalian itu."

"Tunggu. Kita bukan membully--"

"Apapun itu! Yang jelas itu merugikan salah satu siswa," potong Yamada-san.

Haruto dan Naoya hanya mengangguk. Lagipula kalau hanya sebuah tes dan membereskan gudang yang sebenarnya tidak berantakan itu hal mudah untuk mereka berdua.

"Dan sekarang ikut saya," Yamada-san berdiri dan mulai berjalan mendahului Haruto dan Naoya yang kemudian mengikutinya.

Keduanya sedikit terbelalak saat Yamada-san membawa mereka keluar dari gedung utama dan berjalan menuju gudang itu. Yamada-san mengeluarkan kunci gudang dan membuka pintunya.

Disana sekarang sudah ada dua pasang meja-kursi dan selembar kertas di masing-masing meja.

"Kalian mengerjakan disini. Dan yang akan mengawasi kalian adalah saya sendiri."

"He?"

"Cepat duduk dan kerjakan," Yamada-san sudah mengambil sebuah kursi dan duduk disana.

Terpaksa, Haruto dan Naoya juga duduk di kursi yang saling bertolak tersebut dan mulai membaca soal yang ada disana.

/\/\/\

Yoshinori baru saja sampai di dorm saat pintu dormnya diketuk cukup keras.

Ia lalu berbalik dan membuka pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintunya.

"Oh? Ada apa lagi?" tanya Yoshinori saat melihat Seira berdiri di depan pintu.

"Aku cuma ingin bilang. Saki dan Shira udah berjanji untuk nggak lagi membahas masalah Haruto dan Naoya," jelas Seira.

Yoshinori mengangguk, "terus?"

Story Behind UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang