Story Behind Us

-4-

Saki masih terjaga di kamarnya memikirkan permintaan Ryubi tadi.

"Grup senpai-mu yang bernama Bossy itu, kamu tau 'kan?" Tanya Ryubi.

"Tau. Dorm mereka bahkan disebelah dormku," jawab Saki.

"Dan kamu juga tau 'kan, kalau sifat mereka buruk?"

Ingatan Saki melayang pada saat grup itu menghampiri mereka latihan kemarin. Mereka memang terkesan merendahkannya, tapi Saki memilih untuk mengedikkan bahunya sebagai jawaban untuk Ryubi.

"Kamu berpihak sama mereka?" Tanya Ryubi tidak percaya.

"Aku nggak memihak siapapun."

"Terus, kalau aku bilang, dua orang dari mereka sering membully orang di sekolah, gimana?"

Ucapan kakaknya yang itu tentu membuat Saki menoleh, "kapan? Aku nggak pernah lihat. Bukannya kita satu sekolah sama mereka?"

"Itu sebabnya fans mereka mengira kalau mereka orang baik. Karena mereka melakukan itu tanpa diketahui orang lain."

Saki menyipitkan matanya, "tau darimana?"

Ryubi menunjukkan ponselnya yang sedang menayangkan sebuah video.

Saki mengambil alih ponsel itu dan menonton videonya. Ia tahu, yang ada di dalam video itu adalah member Bossy yang bernama Naoya dan Haruto. Dan Saki tahu, video itu menunjukkan gedung tidak terpakai yang terletak terpisah dari gedung utama sekolahnya.

Terlihat seorang siswa kelas dua yang tidak dikenali Saki diperintah oleh Naoya dan Haruto untuk mengerjakan tugas mereka berdua. Sesekali Haruto juga menendangi kursi yang digunakan oleh siswa itu untuk duduk.

"Mereka? Jahat?" Gumam Saki.

"Aku masih belum tau, apa mereka juga melakukan itu ke orang lain. Tapi temanku cuma lihat ketika mereka sering membawa orang itu ke ruangan itu," jelas Ryubi.

Dan walaupun Saki tetap menolak permintaan Ryubi, sampai sekarang ia masih memikirkan hal itu.

Padahal mereka terlihat seperti manusia yang hampir sempurna di mata fans. Kenyataannya dibalik semua itu, mereka tidak sesuai bayangan para fans.

Saki melipat tangannya dibawah kepalanya. Setiap malam selalu saja ada yang mengganggu pikirannya.

"Itu bukan urusanku, kan?"

Saki mencoba memejamkan matanya dan membayangkan hal yang menyenangkan, berharap hal menyenangkan itu ikut terbawa dalam mimpinya.

/\/\/\

Yoshinori terbangun ketika langit masih gelap. Ia yakin kalau Haruto yang tidur di kasur yang berada diatasnya itu masih terlelap.

Ia berdiri dan berjalan menuju balkon kamarnya.

"Kenapa aku penasaran banget sama mereka?"

Ia menatap taman kecil milik rumah sebelahnya yang ia perhatikan kemarin. Tidak mungkin ia salah lihat.

Bukan mustahil kalau memang mereka juga memiliki kekuatan yang sama dengannya.