"Yang pernah kecewa, tidak akan pernah sama."
***
"RORA!"
Sangga segera menghampiri Aurora yang terlibat perkelahian dengan Clarissa dan kedua sahabatnya. Gadis itu tidak sendiri, ada Gladys yang membantunya. Jadilah perkelahian tidak seimbang tiga lawan dua itu.
Sangga dan teman-temannya segera menarik Aurora dan Gladys, memisahkan keduanya dari Clarissa dan kedua sahabatnya Tari juga Gita.
Meskipun Aurora hanya berdua dengan Gladys, namun sudah terlihat pemenang dari perkelahian tersebut. Aurora dan Gladys terlihat berantakkan bagian seragam dan rambutnya, berbeda dengan Clarissa yang mimisan, Tari dan Gita yang mengalami luka cakar di pipi.
"Anjing, lo!" teriak Clarissa, perempuan itu dipegang erat oleh Buana.
"Iya, anjing cihuahua. Beda sama lo, babi hutan," balas Aurora dengan raut wajah sengak.
"Eh kurang ajar ya lo!"
"Nggak sadar diri lo, hah?"
"Ini ada apa?!" Bu Indah datang menengahi, wanita muda itu terlihat kaget saat melihat penampilan kubu Clarissa dan Aurora.
"Aurora nyerang saya duluan, Bu!" Fitnah Clarissa sembari menunjuk ke arah Aurora.
"Bohong, Bu!" sanggah Aurora, tidak terima disalahkan.
"Clarissa duluan, Bu! Emang tukang rusuh, strap aja, Bu!" ucap Gladys kesal.
"Enak aja lo nyuruh strap, lo guru BK hah?" sahut Tari menatap Gladys jengkel.
"Sudah, sudah!" Potong Bu Indah, perempuan itu menatap ke arah Clarissa dan Aurora bergantian. "Kalian berlima, ke ruangan ibu sekarang!"
"Bu, ini saya luka loh! Saya butuh UKS bukan ruang BK!" jengkel Clarissa seraya menunjuk luka cakaran di pipinya.
"Nanti dokter UKS ibu suruh datang ke ruang BK, kalian ke ruang BK. Sekarang!" titah Bu Indah, wanita itu menatap kelima gadis itu bergantian kemudian melenggang pergi terlebih dahulu menuju ruang BK.
***
"Jelaskan, siapa yang memulai perkelahian ini?" tanya Bu Indah pada kelima gadis di hadapannya.
"Aurora, Bu." Clarissa menunjuk Aurora, tidak lupa dengan tatapan mata tajam yang menyiratkan kekesalannya.
"Clarissa duluan, Bu. Dia tiba-tiba ngajak saya berantem, padahal ini hari pertama saya masuk sekolah," Aurora balas menatap Clarissa tidak kalah tajam, "dia duluan yang main fisik."
"Boh-"
"Jangan memotong, Clarissa!" Bu Indah langsung memotong ucapan Clarissa saat gadis itu hendak bersuara. "Ibu sudah melihat rekaman CCTV di Aula sebelum kalian datang ke sini, ibu bertanya untuk mengecek kejujuran kalian."
Wajah Clarissa, Tari dan Gita mulai pucat. Ini karena sudah pasti CCTV merekam aksi mereka yang duluan mengganggu Aurora.
"Kenapa, Clarissa, Tari, dan Gita? Wajah kalian terlihat takut," ucap Bu Indah penuh selidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sangga
Teen FictionSangga diliputi penyesalan luar biasa saat mantan kekasihnya memutuskan untuk bunuh diri. Ia tidak pernah menganggap Aurora mati karena jenazah gadis itu belum ditemukan. Tepat dua minggu setelah kejadian bunuh diri itu, Aurora kembali, sebagai soso...