Bab 5 : Duka SMA Matahari

321K 27.8K 5.7K
                                    

"Yang istimewa, akan kalah dengan yang selalu ada."

-anonym-

Lo cewek murahan

Anak kurang ajar!

Lo harus mati, Aurora

Nyawa dibayar dengan nyawa

Aurora memejamkan matanya. Mengingat semua kejadian singkat yang mengubah hidupnya. Ia seperti sampah di mata semua orang, tidak ada tempat untuknya mengadu, berlindung, meminta pertolongan. Semuanya menganggap Aurora hina. Termasuk ibu dan kekasihnya.

"Tuhan ... maafkan saya, maafkan orang-orang yang ikut mengadili saya karena mereka tidak tahu kebenarannya," bibir Aurora bergetar sembari memejamkan mata. "Tuhan ... saya tidak sanggup ...."

"Woi, woi ada yang mau bunuh diri di jembatan, woy!"

"Mba, mba, sadar mba Astagfirullah!"

"Istigfar Mba, istigfar!!!"

"Main nyuruh istigfar aje lu, belum tentu dia islam!"

"Neng, nyebut nama Tuhan, neng!"

Saat ini, Aurora memang sedang berdiri di pembatas jembatan. Jika ia melepaskan pegangannya, gadis itu akan terjatuh ke bawah. Ke sebuah sungai yang cukup dalam, ditambah Aurora tidak bisa berenang.

Banyak yang meneriakinya untuk jangan melompat, bahkan ada yang mencoba mendekat untuk menghentikan aksinya.

Namun, mereka semua tidak bisa menahan Aurora. Gadis itu melepaskan pegangannya, hingga tubuhnya perlahan jatuh dari jembatan itu menuju air di bawahnya.

Terdengar teriakan orang-orang saat tubuh Aurora jatuh. Sebagian segera menelon tim SAR untuk menyelamatkan gadis itu.

Tubuh Aurora terhempas dengan keras. Gadis itu diam, tidak berusaha naik untuk menyelamatkan dirinya. Hanya menunggu hingga tubuhnya lemas, dan ia berhenti bernapas.

***

Dua minggu setelah peristiwa bunuh diri

"Tim SAR akhirnya menutup kasus pencarian korban bunuh diri berinisial AST di sungai jomlo. Tidak ada tanda-tanda korban, sehingga keluarga dan Tim SAR memutuskan untuk menutup pencarian korban."

Seluruh penghuni kantin SMA Matahari terdiam, saat televisi menayangkan berita pencarian salah satu teman mereka yang melakukan tindak bunuh diri di sungai Jomlo dua minggu lalu.

Rasa bersalah menghantui hampir seluruh murid SMA Matahari. Karena sehari setelah kejadian Aurora bunuh diri, mereka baru mendapatkan fakta bahwa foto tidak senonoh yang beredar adalah editan alias palsu.

Pelaku penyebaran dan yang mengedit foto itu belum ditemukan. Namun, dapat dipastikan orang itu akan mendapat hukuman yang sangat berat jika sudah ditemukan.

"Ka Rora kasian banget ... udah di-bully satu sekolah, ternyata fitnah. Sekarang, tubuhnya belum ketemu," komentar seorang gadis yang sedang menikmati baksonya.

"Ssttt!" tegur Dikta pada gadis itu.

Hawa membulatkan mata, gadis itu cepat-cepat mengulum bibirnya karena tidak sadar saat ini sedang berada satu meja dengan Sangga yang tidak lain adalah mantan kekasih Aurora.

SanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang