"Yang tidak dihargai, juga bisa pergi."
***
"Udah mulai berani tuh cewek!" geram Clarissa, ia dan kedua sahabatnya kini tengah berada di toilet lantai tiga. Membersihkan toilet yang paling dihindari oleh semua murid SMA Matahari karena keadaannya yang sangat kotor, bau dan menjijikan dari semua toilet yang ada di SMA Matahari.
"Dia pura-pura lupa ingatan gak sih? Biar ada alasan buat dia bisa berani ke kita," ujar Tari. Cewek itu menumpukan kedua tangannya pada ujung tongkat pel yang ia pegang.
"Kalau pura-pura, kayaknya enggak deh, Tar," sahut Gita, cewek itu menghentikan aktivitasnya yang sedang mengelap cermin besar. "kita semua tau gimana sifat Aurora, dia mana berani kayak tadi. Dia tuh malaikat, nyakitin semut aja gak bisa. Dan tadi, dia berani nonjok Clarissa."
"Jadi, inti dari omongan lo barusan tuh apa?" tanya Clarissa dengan nada malas.
"Jangan-jangan ... cewek itu bukan Aurora?" tebak Gita, memandangi kedua sahabatnya bergantian. "Bisa jadi, itu kembarannya Aurora buat bales dendam ke kita?"
Mendengar jawaban Gita, Tari dan Clarissa lantas saling pandang. Setelah beberapa detik saling terdiam, tawa keduanya kemudian pecah. Sedangkan Gita, cewek itu sedang memasang wajah cengo karena bingung apa yang lucu hingga kedua sahabatnya itu tertawa.
"Haduh, Gita-Gita," Tari menggelengkan kepalanya heran, "lo kebanyakan nonton drama begini jadinya. Otak lo terdoktrin sama pemikiran aneh."
Clarissa menyudahi tawanya, kemudian menggelengkan kepala. Cewek itu membuang asal sapu yang tadi dia pegang, kemudian berjalan keluar dari toilet tu meskipun hukumannya belum selesai.
"Lah, Cla, mau ke mana?" panggil Gita ketika Clarissa pergi, begitupun dengan Tari yang mengekor di belakangnya. "Eh, Tari! Lo juga ke mana, kan hukuman kita belum selese!!!"
"Ngapain rajin amat sih, Git!" sahut Tari dengan suaranya yang hampir tidak terdengar.
Gita kemudian melempar asal lap yang ada di genggamannya kemudian segera berlari menyusul kedua sahabatnya. Ketiganya kini berjalan di koridor SMA Matahari, menjadi pusat perhatian bukan karena kecantikan yang mereka miliki melainkan berita hangat tentang sang ketua yang tadi pagi terlibat pertengkaran dengan Aurora.
Liat deh, katanya Clarissa duluan yang mulai
Gue yakin emang si Clarissa troublemakernya
Aurora kan baik ya, nggak mungkin deh dia bikin masalah
"Jangan karena cover-nya baik, lo semua nganggep dia gak bisa bikin salah!" teriak Clarissa dengan nada kesal. "Inget ya, banyak penjahat berwajah malaikat di dunia ini!"
Setelahnya Clarissa berjalan cepat meninggalkan koridor, diikuti kedua sahabatnya.
***
FROM : Miss A
Pergi ke rooftop, sekarang.
Agatha membaca pesan itu, kemudian menghela napasnya kasar. Setelah berpamitan pada Gladys karena keduanya sedang berada di kantin saat ini, cewek itu segera naik menuju rooftop sesuai perintah dengan yang Miss A berikan.
Ketika sampai di rooftop, Aurora sengaja menutup akses untuk ke rooftop agar tidak ada yang memergokinya bersama Miss A di sini. Gadis itu nampak sedang mencari keberadaan Miss A, dan matanya menangkap sosok wanita itu tengah berdiri tidak jauh dari posisinya saat ini.
Agatha segera melangkahkan kaki jenjangnya menghampiri sosok wanita berpakaian serba hitam itu. Begitu tiba di hadapan Miss A, Agatha tidak dapat melihat wajah wanita itu karena ditutupi oleh masker hitam dan juga topi hitam.
"Kenapa?" tanya Agatha memulai percakapan.
"Jangan terlalu menunjukkan sifat aslimu di depan semua orang, Agatha. Seorang Aurora bahkan tidak pernah menyakiti seekor semut," ucap Miss A yang membuat Agatha berdecak malas mendengarnya.
"Mereka memang perlu diberi pelajaran sesekali," sahut Agatha menahan emosi, "itu alasan saya mau bekerja sama dengan anda. Untuk balas dendam."
"Semua yang kita lakukan saat ini adalah balas dendam, Agatha. Bertahap, berproses, jangan karena kamu tidak sabar untuk balas dendam malah membuat semua rencana kita berantakkan!" ujar Miss A sedikit membentak.
Agatha melipat kedua tangannya di depan dada kemudian menoleh ke arah lain.
"Agatha, dengar," Miss A ikut menoleh ke arah yang dilihat oleh Agatha. "Kalau kita gagal, kamu orang pertama yang saya singkirkan."
Wanita berpakaian serba hitam itu kemudian pergi, meninggalkan Agatha sendiri di rooftop sembari memandangi pemandangan gedung-gedung tinggi di hadapannya.
Tanpa Miss A tahu, Agatha menarik seulas senyum. "Dan kamu akan terkejut saat tahu siapa sebenarnya Agatha De Guzman."
•SANGGA•
Aku bakal sering update tapi mungkin chapternya pendek-pendek hehe😊❤️
Jangan lupa vote + komen yups!!!
Share ke temen-temen kalian😘❤️
COBA KOMEN DI PART INI KAMU MENEMUKAN APA???
5K KOMENTAR + 5K VOTE UNTUK UPDATE😍❤️
JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM :
@cantikazhr
@wpcantikazhr
@we.are.eagle
@sangga.laksmana
@auroraslvna
KAMU SEDANG MEMBACA
Sangga
Teen FictionSangga diliputi penyesalan luar biasa saat mantan kekasihnya memutuskan untuk bunuh diri. Ia tidak pernah menganggap Aurora mati karena jenazah gadis itu belum ditemukan. Tepat dua minggu setelah kejadian bunuh diri itu, Aurora kembali, sebagai soso...