"Di saat kita sudah merasa akan sampai di garis finish dan tiba-tiba terhenti, di situ Tuhan bertindak 'belum saatnya kamu sampai'."
***
"Baby, bagaimana kamu bisa bertemu dengan Miss A?" Zein tiba-tiba melontarkan pertanyaan itu, saat ini ia dan Agatha sedang berdiri di balkon lantai tiga kediaman keluarga De Guzman.
Agatha menatap lurus ke depannya, gadis itu meneguk wine yang ia genggam. "Dia yang menyelamatkan Aurora."
Zein mengerutkan kedua alisnya. "Bagaimana bisa?"
"Saat Aurora ingin melompat dari jembatan, dia sempat berdiam lama di sana. Kesempatan itu digunakan Miss A untuk menunggu Aurora dari bawah, saat Aurora melompat wanita itu langsung bergerak menyelamatkan Aurora," jelas Agatha.
Lagi-lagi Zein mengerutkan keningnya. "Dan dia berhasil?"
Agatha menatap ke arah Zein dengan wajah datar. "Kalau dia gagal, Aurora tidak mungkin masih hidup sampai sekarang, Zein."
"But, Baby. Apa orang-orang yang menonton peristiwa itu tidak ada yang melihat bahwa Miss A berhasil menyelamatkan Aurora?" tanya Zein, alisnya terangkat satu.
"Dia tidak menceritakannya secara jelas, banyak yang wanita itu sembunyikan. Maka dari itu, sejak awal kita tidak pernah benar-benar menuruti semua keinginannya. Walaupun dia berkata bahwa tujuan kita sama, untuk balas dendam. Dia untuk kematian adiknya–Alysca, dan aku untuk Aurora yang hampir mati."
Seluruh penjelasan Agatha terasa janggal di telinga Zein. "Baby ... dari seluruh kebetulan yang ada di dunia ini, kenapa hal itu harus Miss A menyelamatkan Aurora?"
"Entahlah, Zein." Agatha menggeleng tidak tahu.
"Baby, apa kau tidak berpikir bahwa ini sengaja? Sebenarnya yang terjadi selama ini bukan kebetulan, tapi scenario yang sudah ditulis oleh Miss A?" tebak Zein, ia berusaha melengkapi kepingan puzzle dari hal-hal janggal yang terjadi.
Zein menarik napasnya, lalu menatap kekasihnya dengan raut serius. "Aurora bunuh diri dan diselamatkan oleh Miss A, lalu wanita itu mengajak kita kerja sama untuk balas dendam, Miss A juga kakak dari Alysca. Apa ada kebetulan sebanyak itu dalam satu waktu, Baby?"
Pikiran Agatha mulai terbuka. Rasa mengganjal di dalam hatinya, kini mulai menemukan jawaban. Selama ini, mereka tidak sadar sudah dikendalikan oleh sosok Miss A.
Dari sisi lain, Aurora mendengar semuanya. Gadis itu diam, dengan otaknya yang berkecamuk. Tadi, Aurora terbangun dan terkejut karena kehadiran Zein.
Lebih terkejut lagi karena ada orang yang mirip dengan dirinya.
Aurora menyandarkan kepalanya ke tembok. "Gue siapa sebenarnya?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri.
***
EAGLE (299)
Dikta : sepi amat ini grup
Rafael : soalnya kita rame di grup yang gak ada lo-nya, Dik
Buana : di grup tanpa Dikta karena kita tidak menerima orang gagal move on
KAMU SEDANG MEMBACA
Sangga
Teen FictionSangga diliputi penyesalan luar biasa saat mantan kekasihnya memutuskan untuk bunuh diri. Ia tidak pernah menganggap Aurora mati karena jenazah gadis itu belum ditemukan. Tepat dua minggu setelah kejadian bunuh diri itu, Aurora kembali, sebagai soso...