Author's Note

2.9K 235 10
                                    

Hai semuanya! Saya disini hanya mau mengucapkan banyak-banyak terima kasih untuk narasumber sekaligus pembaca setiaku, Kak Maheswari, yang sudah berbaik hati meluangkan waktu berbagi cerita tentang neneknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai semuanya! Saya disini hanya mau mengucapkan banyak-banyak terima kasih untuk narasumber sekaligus pembaca setiaku, Kak Maheswari, yang sudah berbaik hati meluangkan waktu berbagi cerita tentang neneknya. Bercerita panjang via Whatsapp tentang kehidupan zaman dahulu ketika nenek buyut beliau sebagai seorang (maaf) nyai. Pengalaman beliau lah yang akan saya ceritakan kembali di kesempatan kali ini dalam bentuk narasi cerita.

Seperti yang tertulis di dalam deskripsi cerita tadi, kisah ini terinspirasi dari kejadian nyata yang terjadi kepada nenek narasumberku ini. Namun, kendati cerita ini akan ada banyak sekali kekurangan, saya harap para pembaca dapat menikmati kisah simpel dan manis yang saya tuangkan disini.

(Bagi tim sukses Adriaan di lapak sebelah, yuk kesini aja yuk! Wkwk)

Saya disini juga menegaskan kalau cerita ini fiksi dengan beberapa kejadian nyata, walau tidak sepenuhnya fiksi, namun tidak juga saya tulis 100% sesuai kisah yang sebenarnya. Nama, tempat, dan sesuatu yang berkaitan dekat dengan keluarga beliau juga sudah saya samarkan. Demi kepentingan privasi narasumber serta keluarganya.

Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih juga kepada para pembaca yang selalu setia membaca, menemani, dan menyemangati saya untuk terus berkarya di dunia jingga ini!✨

Selamat membaca!

Jakarta, 23 Maret 2021,
Salam hangat sehangat kopi yang berasap,
Rachel.

𝐒𝐮𝐫𝐚𝐭 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐊𝐚𝐡𝐢𝐲𝐚𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang