» 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 2 «

5.1K 687 427
                                    

(Name) melamun saat pelajaran fisika. Guru sedang menjelaskan di depan, tapi dia malah tidak memperhatikannya lantaran masih teringat kejadian kemarin.

Tangannya lalu mengepal mengingat percakapannya oleh pria bernama Tsukishima Kei itu.

Yang pasti percakapan yang berhasil membuatnya mendidih hanya dalam beberapa detik.

🧂🧂🧂

[Flashback]

"P-pertunangan?"

(Name) terdiam. Otaknya berusaha mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh Ayah dari keluarga Tsukishima, dia masih tidak mengerti kenapa harus membicarakan pertunangan padahal jelas-jelas dia masih SMA.

"Pertunangan apa Ibu?" tanya (Name) sambil menoleh ke arah Ibunya yang ada di sebelahnya.

"Pertunangan kamu dengan anak laki-laki dari keluarga Tsukishima," jelas Ibunya dengan tatapan sendu ketika menatap satu-satunya anaknya.

'Pertunangan dengan putra keluarga Tsukishima?! Yang mana?!' batin (Name) yang langsung menatap empat anggota keluarga Tsukishima.

Dan pandangannya tertuju pada Tsukishima Kei, pria garam berkacamata.

'Itu?' batin (Name) dengan dahi berkerut. Wajahnya seolah menolak untuk dijodohkan.

'Ganteng! Mau! Mau!' batinnya lagi.

Ternyata, di luar menolak tapi di dalam mau. Dasar.

"Papa? Serius?" tanya Kei sambil menatap ke arah Papanya.

"Papa kira kamu sudah setuju dengan datang kesini," jawab Papanya. Pria tua itu tersenyum miring dan menatap remeh anaknya.

"Papa bilang kita hanya akan makan malam saja," bantah Tsukishima. Dia sudah berdiri dari duduknya, menandakan bahwa dia menolak perjodohan ini.

'Oh nolak. Ya sudahlah, aku juga ingin fokus OSN. Kebebasan!' batin (Name). Meski luarnya datar, tapi batinnya berkata kebalikannya.

"Kei! Duduk dan jaga sopan santunmu!" tegur Papanya dengan tatapan mata tajam ke arah anak keduanya.

Tsukishima mengigit bibirnya dan duduk lagi dengan ekspresi kesal, dia sangat tidak suka diatur. Padahal dia bisa mencari wanita sendiri, batinnya. Tapi Papanya sudah menjodohkannya dengan gadis yang bahkan belum lulus SMA.

Tsukishima tidak percaya pada hal ini. Gadis itu bahkan belum lulus SMA, usianya juga terpaut cukup jauh untuknya yang hampir lulus kuliah.

Tsukishima tidak yakin hubungan ini bisa berjalan dengan lancar.

Sepanjang perbincangan, baik Tsukishima maupun (Name) hanya diam menyimak. Satunya tidak menerima perjodohan ini, yang satunya sama sekali tidak peduli jika perjodohan ini berhasil ataupun gagal.

'Menyebalkan! Padahal aku bisa mencari wanita sendiri!' batin Tsukishima. Tangannya terkepal tanpa dia sadari.

'Aku tidak begitu peduli sih. Yang terpenting cita-citaku tercapai,' batin (Name) yang terlihat tenang-tenang saja.

Keduanya saling berdiam diri, tidak saling menatap dan tidak saling berbicara. Seolah saling tidak menganggap satu sama lain, padahal mereka akan segera bertunangan.

30 Days • Tsukishima Kei X Reader • ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang