"Aku benar-benar kecewa denganmu, pria berkacamata."
"Hubungan kita sudah tidak sehat, sebaiknya dihentikan saja."
Sang Gadis mengusap air matanya dengan kasar dan mencengkram kerah baju lelaki di hadapannya, melayangkan tatapan tajam dan juga kecewa.
"Pergi dari hidupku, jangan pernah berani-beraninya kau datang lagi pria brengsek!"
"Dengan senang hati, aku juga tidak sudi hidup bersama gadis 'tak tahu malu sepertimu!"
Plak!
.
.
.
.
.
"Hiks hiks ...."
(Name) mengusap air matanya, dadanya terasa sesak. Mau berusaha berhenti menangis berkali-kali juga tidak akan bisa karena air mata terus mengalir dan membentuk sungai kecil di pipi halusnya, berkat itu matanya sedikit memerah.
Di atas tempat tidur, gadis itu melampiaskan tangisnya pada bantal yang 'tak bersalah.
Ddrrtt ....
Ponselnya bergetar di atas nakas meja putih, menandakan ada sebuah telepon yang masuk.
Dengan mata sembab, (Name) meraih ponselnya. Tangannya gemetaran saat mengangkat telepon dari Tsukishima.
"H–halo, Kei-San?"
["Mmm ... begini, soal tadi siang–"]
"Tidak apa-apa, aku mengerti Kei-San ... hiks hiks ...."
["Tunggu– kau menangis?"]
"I–iya ...."
(Name) kembali mengusap matanya, berharap air matanya berhenti menetes.
["Aku tidak bisa datang, kau sampai menangis?"]
"Hiks ... HUWAAAA NOVELNYA SAD ENDING!" seru (Name) dengan suara kencang. Dia sempat lupa kalau sedang teleponan dengan Tsukishima, akibatnya ya telinga Tsukishima berdengung karena kencangnya suara (Name).
Di sisi lain, Tsukishima hanya memasang wajah datar. Ada hasrat ingin menjitak gadis yang sedang bertelepon ria dengannya saat ini.
"Pacarmu?" tanya Koganegawa antusias.
Tsukishima menggelengkan kepalanya, dengan suara pelan menjawab, "Calon tunanganku."
Koganegawa terlihat terkejut dan ber-"oh" ria sambil menutup mulutnya dengan tangan, gosip besar nih.
Tsukishima memutuskan untuk keluar gym agar bisa puas mengobrol dengan (Name). Tapi saat sudah diluar dia malah bertemu dengan salah satu teman lamanya, alias Kageyama Tobio.
Keduanya saling bertatapan sengit.
"Mau apa kau?"
"Ck, cari istriku. Entah kemana dia tadi."
Tsukishima hanya memutar bola matanya dan mencari tempat duduk yang sekiranya nyaman. Setelah menemukannya, Tsukishima langsung duduk di sana tanpa memedulikan Kageyama yang tampaknya kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days • Tsukishima Kei X Reader • ✓
FanfictionTiga puluh hari. Bukan waktu yang sebentar, juga bukan waktu yang lama. Dalam sebulan apa yang bisa terjadi? Begitu juga dengan kisahku dengannya, Tiga puluh hari, bagaimana kisah satu bulan kami? Dengannya, Tsukishima Kei ....