» 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 3 «

4.5K 644 356
                                    

[Anda berhasil membunuh mahkluk hidup level B - Hiu Putih]

.
.
.

[Anda memperoleh 2000 koin]

.
.
.

[Gunakan koin untuk meningkatkan skill?]

[Ya]

[Tidak]

🧂🧂🧂

"Hhmm ...."

"Sedang apa kau?"

"Main game. Diam sebentar, aku sedang konsentrasi."

Tsukishima memutar bola matanya dan mengintip ke arah ponsel calon tunangannya, tampaknya (Name) sedang bermain game.

Tsukishima merasa tidak asing dengan game itu, dia pernah melihatnya tapi dia tidak ingat dia lihat dimana waktu itu.

Sementara (Name) masih berpikir, apakah dia akan meningkatkan skill karakternya atau menyimpan koin yang dia peroleh untuk nanti. Setelah beberapa menit berpikir, akhirnya gadis itu memutuskan untuk menyimpan saja koinnya, dia juga baru ingat dia butuh koin banyak di level berikutnya.

Baru saja dia mau menekan tombol 'tidak', sudah ada jari berkulit pucat yang menekan tombol 'ya'. Hal itu membuat koin barunya habis dan skill karakternya langsung meningkat.

(Name) terdiam, dia menatap pemilik tangan yang membuat koinnya lenyap begitu saja. Tsukishima menyeringai licik.

"Kembalikan koinku dasar mumi pirang!"

Tsukishima tertawa mengejek. Sungguh, dia hanya menekan asal tombol dan itu membuat gadis di hadapannya marah. Itu hanya game, itu yang dipikirkan Tsukishima.

"Aku heran kenapa aku harus dijodohkan dengan pria menyebalkan nan jahanam ini," gumam (Name) dengan suara sangat pelan. Akan bahaya kalau Tsukishima mendengarnya dan membalasnya.

"Cih! Akiteru-Nii! Koinku habis!" seru (Name) ke arah ponselnya. Layarnya masih menampilkan game yang tadi dia mainkan.

Rupanya gadis itu bermain bersama Akiteru dan mereka terhubung dengan sambungan suara di game tersebut.

"[Eh? Habis? Kalau begitu ayo kita cari lagi!]" seru Akiteru yang bersemangat di seberang sana. Membuat mood (Name) yang awalnya hancur, menjadi naik kembali.

"Siap bos–"

Srat!

Belum selesai (Name) menjawab Akiteru, ponselnya sudah direbut Tsukishima dengan tatapan tajamnya.

"Fokus pilih baju. Jangan bermain game atau aku akan dimarahi Papaku," ancam Tsukishima menatap tajam gadis di hadapannya.

Hal itu membuat (Name) menelan ludahnya. Tsukishima cukup menyeramkan saat marah. Bahkan sekarang Tsukishima mematikan ponsel milik (Name) dan menaruhnya di atas meja.

"Nona (Surname), tolong kesini. Ayo kita coba beberapa gaun," ucap pegawai toko memanggil (Name).

Tsukishima dan (Name) saling bertatapan tajam sampai akhirnya (Name) berdecih kesal dan berjalan ke arah pegawai toko dengan rasa kesal yang membara.

30 Days • Tsukishima Kei X Reader • ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang