» 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 27 «

2.2K 352 124
                                    

"Mengajak (Name)? Kemana?"

Tsukishima mengeluarkan nada 'tak mengenakkan, meski 'tak mau mengakuinya tapi dia lumayan tidak suka pada Haru yang selalu bersama dengan (Name). Ya meskipun Haru hanyalah sahabat calon tunangannya, tapi dia tetap tidak suka dan Tsukishima tidak mau mengaku dia sedang cemburu.

Gengsinya tinggi.

["Hanya jalan-jalan biasa, aku sama sekali tidak ada niatan merebut (Name)."]

Tsukishima sedikit mengerutkan dahinya.

"Aku tidak bilang kalau aku cemburu, jangan percaya diri begitu. Lagipula aku lebih unggul darimu," ucap Tsukishima menambahkan sedikit garam di ucapannya.

["Jadi?"]

Tsukishima menghela nafas. "Aku mengizinkan, dengan syarat aku yang akan menjemput (Name)."

Di seberang telepon, Haru menghembuskan nafas lega. Setidaknya dia masih punya kesempatan untuk menghabiskan waktunya bersama dengan (Name).

["Terima kasih banyak, Tsukishima-San."]

Tsukishima tidak menjawab dan langsung menaruh ponselnya di atas meja, matanya melirik (Name) yang sedang asyik bermain game bersama Akiteru. Bahkan keduanya sangat akrab, membuat Tsukishima merasa sedikit kesal.

Tapi sekali lagi, dia tidak mau mengakuinya.

"Serang dia (Name)-Chan!"

"Siap!"

"Akhhh! Aku mati ...."

"Akiteru-Nii, tapi karaktermu masih bisa hidup lagi ...."

Akiteru langsung mengecek ponselnya, wajahnya langsung sumringah dan kembali bermain.

"Kei! Join sini!" ajak Akiteru pada adiknya yang menatapnya dengan tatapan tajam dan aura suram.

Tsukishima mengambil ponsel miliknya dan menyalakannya, membuka game miliknya.

"Kei-San juga punya gamenya?" tanya (Name). Dia baru tahu kalau Tsukishima juga suka bermain game, dia pikir Tsukishima hanya orang yang hanya menyukai pekerjaan dan juga garam laut mati.

Hanya menjawab dengan deheman, Tsukishima mulai masuk ke server yang sama dengan Akiteru dan (Name). Sempat terdiam sebentar kala melihat perbedaan level yang cukup jauh, Tsukishima mendengus pelan.

"Noob ppfftt–"

Yang barusan berbicara itu Akiteru.

Tsukishima menghela nafas.

BLETAK!

"SAKIT KEI AMPUN!"

.

.

.

Haru menatap ponsel miliknya dengan tatapan kosong, sempat ragu dengan keputusannya untuk mengajak (Name) jalan-jalan sebagai sahabat.

Pemilik surai hitam itu duduk di tepi tempat tidur, menatap ujung jari kakinya dengan tangan yang tetap memegang ponsel. Tatapannya berubah sendu.

Tatapan matanya kini beralih ke arah figura foto di atas meja belajar sebelah tempat tidurnya. Fotonya dengan (Name) saat mereka pertama kali masuk SMA, Haru yang merangkul (Name) dengan akrab saat itu. Sungguh nostalgia bagi lelaki satu ini.

Dadanya mulai terasa sesak, matanya juga mulai terasa panas. Haru sadar sepenuhnya jika ini adalah perasaan sedih, sudah beberapa kali dia merasakan hal seperti ini. Tapi dia tidak pernah merasa sesakit ini sebelumnya, baru kali ini dia merasakannya.

30 Days • Tsukishima Kei X Reader • ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang