🎶 Music for this chapter: 🎶
Song: Diam-Diam Aku Suka
Original song by: Moccatune
Cover by: Ryuu Hikaru
🎶 Original version ↓ 🎶
Note: karena Haru laki-laki, jadi disarankan dengerin yang versi cover dulu ya~
🧂🧂🧂
🎶 Music: on 🎶
Haru POV
Aku berjalan memasuki kamarku, tidak membalas ucapan selamat datang dari Adikku, membuatnya bingung karena tiba-tiba aku jadi pendiam seperti ini.
Biarlah. Aku sedang tidak ingin berbicara apapun saat ini.
Aku hanya ingin sendirian dulu.
Pintu kamar kututup bahkan kukunci agar tidak ada yang bisa memasuki kamar. Tubuhku membeku di depan pintu bercat putih, 'tak sanggup menatap kamarku — tepatnya meja belajarku — karena banyak kenangan yang diabadikan menjadi foto bersama (Name).
Foto saat kami SD.
Saat aku meminjamkan krayon milikku padanya.
Saat dia mengajakku belajar bersama untuk ujian.
Saat kami berjalan-jalan bersama ke taman dan membeli es krim, memakannya bersama sambil berbagi canda dan tawa.
Kenangan yang tidak mungkin bisa kulupakan ....
Juga perasaan yang selama ini selalu aku pendam, tidak pernah sekalipun kuungkapkan padanya.
Sekeras apapun aku mencoba untuk melupakannya, aku selalu gagal. Seolah aku memang ditakdirkan untuk terus mengingatnya, meskipun ... meskipun dia sudah memiliki orang lain.
Mataku kembali terasa panas, buru-buru aku mengusapnya. Kepalaku sedikit menunduk bahkan sampai menyentuh pintu.
(Name), maaf ... maaf karena aku menyimpan perasaan padamu ....
Maaf karena aku yang bahkan ragu untuk memilikimu ....
Aku ...
Aku hanya tidak ingin hubungan kita terputus, dan aku akan merasakan sakit yang lebih perih lagi ... maaf, aku memang pengecut ....
Tubuhku mulai bergetar, bahkan tanganku melepaskan gagang pintu dan memukul pelan pintu yang ada di hadapanku. Perlahan tapi pasti, air mata membasahi pipiku, membuatku mengigit bibir agar tidak mengeluarkan suara saat menangis.
Memangnya aku pantas?
(Name) itu gadis yang manis dan pintar, dia seharusnya sudah cocok dengan Tsukishima-San 'kan ...?
Aku menarik nafas, dan mendudukkan diri. Memberanikan diri untuk menatap kamarku, menyenderkan punggungku pada pintu.
Bukannya merasa membaik, aku malah merasa semakin sesak.
Aku menatap foto yang terpajang di dinding, itu fotoku dengan (Name). Saat kami study tour tahun lalu.
Mengingat momen itu, sudut bibirku terangkat, membentuk sebuah senyuman kecil. Kenangan demi kenangan indah lainnya merangsak masuk ke dalam pikiranku tanpa izin, membuatku kembali tersenyum kecil dengan sungai kecil yang terus mengalir di pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days • Tsukishima Kei X Reader • ✓
FanfictionTiga puluh hari. Bukan waktu yang sebentar, juga bukan waktu yang lama. Dalam sebulan apa yang bisa terjadi? Begitu juga dengan kisahku dengannya, Tiga puluh hari, bagaimana kisah satu bulan kami? Dengannya, Tsukishima Kei ....