Tiga puluh hari.
Bukan waktu yang sebentar, juga bukan waktu yang lama. Dalam sebulan apa yang bisa terjadi? Begitu juga dengan kisahku dengannya, Tiga puluh hari, bagaimana kisah satu bulan kami?
Dengannya, Tsukishima Kei ....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Outfit (Name) ↓
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enjoy the story! Siapin hati 🌚
🧂🧂🧂
(Name) tidak bisa tidur.
Gadis itu terus terbayang-bayang kejadian di lorong tadi, bahkan dia menjerit kecil sambil berguling-guling di atas tempat tidurnya. Membenamkan wajahnya di bantal dan berteriak sekencang mungkin, lalu memukul-mukul tempat tidur.
Otaknya kembali memutar memori itu, saat (Name) mau kembali ke kafetaria untuk menghabiskan makanan yang dia pesan, Tsukishima menahan tangannya.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja?"
Itu yang dikatakan Tsukishima ketika memojokkan (Name) ke dinding, mengurung tubuh kecil dengan kedua tangannya.
Tsukishima yang lebih tinggi dibandingkan (Name) jelas bisa dengan mudah menahan pergerakan gadis di hadapannya.
Tangan kanannya yang besar itu memegang dagu (Name).
"Tampaknya gadis nakal sepertimu harus dihukum ya~"
Saat itu Tsukishima langsung mendekatkan wajahnya ke wajah (Name). Karena terkejut dengan pergerakan Tsukishima yang tiba-tiba, (Name) refleks menutup matanya.
Tapi beberapa detik berlalu, sama sekali tidak terjadi apa-apa. Begitu membuka mata, terlihat Tsukishima yang sudah menjauhkan wajahnya, tertawa mengejek.
Malu? Jelas.
Baru saja ingin kabur, Tsukishima kembali menahan tubuh kecil (Name) dan mengecup ringan dahi (Name). M Yang mana itu membuat wajah (Name) semakin memerah, persis seperti kepiting rebus yang baru matang.
