Hari sudah menjelang sore. Aram yang masih tidur pun tak merasa terganggu dengan adanya matahari sore yang menyinari wajahnya. Dan jangan lupakan jika Aram belum izin manager kang untuk tidak masuk kerja hari ini.
"Aram-ah." Lirih Aera. Suara yang lemas, kepala yang amat sangat sakit.
"Aram-ah, bangunlah. Tidurlah disofa, jika kau tidur disini badanmu akan sakit." Kata Aera lagi sambil sedikit menggoyangkan tangannya yang digenggam oleh Aram.
Aera sudah sadar dari 20 menit yang lalu. Dengan tangan kirinya yang digenggam oleh Aram jadi Aera tak bisa melakukan apapun karena tangan satunya lagi terdapat dua infus jadi akan sakit jika digerakkan.
Sedikit demi sedikit Aera mulai mendapat sedikit energinya untuk membangunkan Aram. Ia akan menyuruh Aram untuk tidur disofa agar badannya tak sakit.
Aram yang merasa terganggu akhirnya ia memutuskan untuk membuka matanya. Belum sadar akan Aera yang sudah membuka mata. Sadar.
"Tidurlah disofa agar badanmu tidak sakit." Suara Aera mengejutkan Aram.
"YA?! Kau mengejutkanku. Heh? Aera? kau sudah sadar? Gwenchana?" Terkejut, marah dan khawatir telah menjadi satu di diri Aram saat ini.
"Hmm, aku sudah tak apa." Jawab Aera dan mengangguk.
"Kau masih ingat aku kan?" Selidik Aram untuk melatih otak Aera.
"Hahaha, apa yang kau bicarakan? Tentu saja aku masih ingat dirimu. Kau adalah sahabatku satu satunya." Jawab Aera yang masih lemas.
"Iya iya, sudahlah jangan banyak bicara. Istirahatlah badanmu masih lemas." Kata Aram sambil merapihkan selimut Aera yang sedikit berantakan.
"Kau yang bertanya padaku, maka dari itu aku menjawabnya." Jawab Aera lagi.
"Kau berbicara sekali lagi akan ku solatip bibirmu, tidurlah kau butuh istirahat yang banyak." Ucap Aram sedikit marah.
"Kau kejam sekali Aram-ah." Aera masih menjawab.
"Oh iya! Aku lupa memberi tau manager kang." Kata Aram tiba-tiba dan keluar ruangan.
"Heol? Dia kenapa, aneh sekali." Aera menatap langit-langit rumah sakit.
.
.
Aram saat ini sudah berada didepan kamar Aera. Ia harus izin tidak membuka café hari ini kepada manager kang.
"Yeoboseo eonnie, aku ingin meminta izin untuk tidak membuka café selama 3 hari. Apakah tak apa?" Izin Aram.
📞 Kenapa? Ada apa? Apakah ada masalah?
"Aera masuk rumah sakit eonnie, jadi aku harus menjaganya karena keluarganya tak ada yang menjaganya disini." Jujur Aram dengan sedikit takut takut.
📞 Ya tuhan, apa yang terjadi? Apakah baik-baik saja?
"Semua baik-baik saja eonnie, Aera sudah sadar sekarang. Keadaannya semakin membaik." Jawabnya lagi.
📞 Baiklah Aram-ah, aku tidak bisa menjenguk karena hari ini aku akan berangkat ke LA untuk mengurus investasi kantor
"Ahh tak apa eonnie, lanjutkan saja. Jadi apakah boleh kita meminta izin?"
📞 Aku sudah bilang kepada kalian jika bekerja di café ku tak perlu diambil pusing, aku mengizinkan kalian. Jika sudah benar-benar sembuh bekerjalah jika belum sebaiknya jangan, Arra?
"Ahh nee eonnie, terima kasih banyak atas izinmu." Ucap Aram tersenyum meskipun manager kang tak melihatnya.
📞 Sama sama Aram-ssi. Sampaikan salam ku kepada Aera semoga lekas sembuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Could Happen?
Short StoryGAUSA DI BACAAAA NANTI NYESEL penasaran engga guys? baca aja, gapapa. Author nya ga gigit ko. jan lupa Voment ya. makasih, borahae yorobun:3