About What?

44 12 17
                                    

"Yoona sunbae?" Ucap mereka bersamaan.

"Ahh cepatlah Aera, Yoona sunbae pasti sudah lama menunggu kita." Ujar Aram sambil sedikit berjalan cepat bersama Aera yang mengikutinya, hanya berjalan sedikit cepat bukan berlari karena mereka membawa boneka yang besar.

"Nee." Jawab singkat Aera yang mengikuti Aram berjalan cepat. Lelah? Tentu, bonekanya sangat berat.

Setelah mereka sampai didepan café, mereka langsung memanggil orang yang sedang duduk dikursi café.

"Yoona sunbae?" Sapa Aram pertama kalinya dengan nafas yang memburu.

Merasa di panggil Yoona menoleh, "Eoh? Kalian sudah datang," Ucap Yoona melihat wajah Aera dan Aram sedikit berkeringat. "Apakah kalian habis lari maraton? Kalian habis beli boneka ini?" Ucapnya lagi setelah mendapati dua buah boneka besar yang dibawa Aram dan Aera.

"Ahhh Nee sunbae, kita sedikit terlambat karena membeli boneka ini. Mian," Kata Aram dengan nafas yang belum normal. "Apakah sunbae sudah menunggu lama?" Lanjut Aram.

"Aniya, sekitar 10 menit." Jawab Yoona dengan senyuman yang mengembang.

"Kalau begitu, aku akan membuka café dan kita bisa mengobrol didalam." Ujar Aera sambil mencari kunci didalam tasnya.

"Baiklah, anak manis." Kata Yoona sambil mengusak rambut Aera gemas. Aera rasanya sangat bahagia sekarang.

Siapa yang tidak bahagia dibilang manis? Jujur saja, Aera baru kali ini melihat orang yang mengatakan kata-kata seperti itu dengan tulus. Hanya dua orang. Aram dan Yoona sunbae.

Aera membuka pintu café dan mereka masuk kedalam. Kedua gadis itu mempersiapkan perlengkapan terlebih dahulu dan jangan lupakan dengan boneka besar tadi, mereka harus menaruhnya didalam.

Setelah persiapan sudah selesai, pembicaraan pun dimulai didalam bersama tiga wanita yang duduk di bangku dekat jendela. Masih sepi tidak ada pelanggan.

"Pertama aku meminta maaf kepada kalian karena kemarin aku tidak jadi datang kesini, persiapan pernikahanku kemarin baru selesai jam 11 malam. Jadi tidak sempat untuk kesini." Yoona membuka suara.

"Tak apa sunbae, kau harus menyiapkan sebaik mungkin agar segalanya berjalan lancar." Ucap Aera sambil mengembangkan senyuman.

"Nee, kalian sangat pengertian. Terima kasih," Memberikan pujian itulah yang bisa Yoona katakan. "Ahh iya, aku sudah memberitahu kalian jika aku akan memberi tahu sesuatu." Lanjut Yoona.

"Tentang apa sunbae?" Tanya Aera penasaran dibalas anggukan oleh Aram karena pertanyaannya sama dengan Aera.

"Tentang café ini dan manager kang," Jawab Yoona dengan senyuman mirisnya. "Kehidupan café ini dan manager kang sangat menyakitkan, kalian pasti bingung kenapa aku bisa tau tentang kehidupan café ini." Lanjut Yoona sambil melemparkan senyum miris.

"Ceritalah." Singkat Aram.

"Aku sudah bekerja di café ini sejak awal café ini diresmikan buka, karena aku dan daehyun termasuk teman saat masih sekolah dulu jadilah dia memintaku untuk membantunya. Toh saat itu juga aku sedang mencari pekerjaan jadilah aku menerimanya," Cerita Yoona sambil menatap mata Aera dan Aram bergantian.

"Awalnya aku tidak tahu tentang kehidupan memilukan ini. Aku mengetahui semuanya saat mendengarkan manager kang berbicara dengan seorang lelaki didepan café. Mereka sangat serius, dibalik keseriusannya ada rahasia memilukan dari manager kang." Lanjutnya.

"T-tapi kenapa sunbae menceritakan kepada kami?" Tanya Aera yang penasaran. Aram hanya diam.

"Karena aku yakin bahwa kalian bisa meneruskan café ini." Jawab Yoona mantap dengan mengembangkan senyuman.

Could Happen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang