Strange

37 9 8
                                    

'Bugh!'

"Astaga!" Kaget Aram saat menimpa tubuh lelaki itu. "Ya! Apa yang kau lakukan." Ucapnya. Aram ingin berdiri dari badan lelaki itu tetapi lelaki itu memeluknya dengan tiba-tiba.

"Aku mencintaimu." Balas lelaki yang masih belum sadar akan perilakunya.

"Y-ya? Apa yang kau katakan, kau sedang mabuk." Ucap Aram yang berusaha melepas pelukan lelaki itu.

"Astaga tangannya kuat sekali, dan kenapa jantungku berdetak kencang sekali? Aish." Batin Aram yang masih berusaha melepas pelukan lelaki itu.

Dengan sekuat tenaga yang Aram punya untuk melepas pelukan lelaki itu, tapi tetap saja tak berhasil. Sedikit menyerah.

"Astaga ini susah sekali. Ya, lepaskan aku!" Suruh Aram sedikit meninggikan suaranya. Masih berusaha untuk melepaskan diri. "Mwo? Apakah dia tidur? Tapi kenapa tangannya sangat kuat? Ya tuhan tolonglah aku." Suara Aram terdengar putus asa.

Tak lama Aram melihat seorang laki-laki yang sedang berjalan, terlintas di pikirannya untuk meminta bantuan orang itu. Langsung saja Aram berteriak untuk memanggil orang itu.

"AHJUSSI!!!" Teriak Aram dengan kekuatan pita suaranya yang besar.

"Ahjussi, tolonglah kami!!" Aram masih teriak untuk memanggil orang itu.

Akhirnya orang yang dipanggil pun menoleh. Langsunglah ahjussi itu menghampiri mereka berdua. Melihat ahjussi lagi mengampiri mereka berdua, Aram tersenyum senang. Setelah sampai, ahjussi sedikit terkejut melihat posisi mereka.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya ahjussi bingung.

"Tolonglah kami, lelaki ini mabuk berat dan dia mengira bahwa aku kekasihnya." Jelas Aram.

"Begitukah? Jadi kau bukan kekasihnya?" Tanyanya lagi.

"Tentu saja bukan ahjussi," Jawab Aram jengah, ahjussi ini banyak bertanya. Jujur saja Aram lelah dengan posisi seperti ini. "Kumohon tolonglah aku, tangan lelaki ini sangat kuat. Aku tak bisa melepaskan diri." Ujar Aram memasang wajah melasnya.

"Baiklah." Jawab ahjussi. Ia membantu melepaskan Aram dari pelukan lelaki itu. Dan akhirnya terlepas.

"Hahhh, akhirnya aku bisa bernafas. Terima kasih banyak ahjussi." Ucap Aram lega dan hanya di balas anggukan oleh ahjussi tersebut. "Ahjussi, bolehkah aku meminta bantuanmu sekali lagi?" Tanya Aram yang mengingat ia akan mengantarkan lelaki itu pulang.

"Apa?" Singkat ahjussi.

"Bolehkan kau mencarikan kami taksi? Badanku sangat lemas." Tanya Aram menatap ahjussi.

"Baiklah, aku akan mencarikan taksi. Wajahmu sangat pucat dan tadi badanmu sedikit hangat, apa kau membutuhkan obat?" Tanya ahjussi.

"Ahh tidak perlu ahjussi, aku hanya membutuhkan istirahat saja." Balas Aram.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mencarikanmu taksi secepatnya." Jawab ahjussi yang langsung pergi untuk mencarikan Aram taksi.

"Kenapa kau menyusahkan hidupku?" Tanya Aram pada lelaki dalam keadaan tak sadar terbaring disebelahnya.

10 menit berlalu, ahjussi kembali ketempat Aram dan lelaki itu berada. Mengatakan jika ia sudah mendapatkan taksi. Dan langsunglah ahjussi membantu Aram membawa lelaki itu masuk kedalam taksi.

.

.

1 jam perjalanan. Mereka sampai dikediaman park dimana rumah yang sangat besar. Aram terkejut akan rumah yang sangat besar itu ternyata punya lelaki yang sekarang sedang bersamanya.

Could Happen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang