Kembali lagi sama cerita Luc'een.
Maaf kalau part ini kurang panjang, juga kurang dapat kesannya.
Langsung aja!
Jangan lupa Vote dan Share ke teman-teman kalian ceritanya.
Kalian juga boleh kasih saran maunya gimana alurnya.
Happy Reading
🍒Dari pagi sampai sore tiba, Aileen masih saja pada tempat tidurnya. Rasa jenuh itu pasti ada tapi mau bagaimana lagi kalau pergelangan kakinya saat ini belum pulih secara total.
Aileen memegangi ponselnya dan menaruh pesan kepada Cinta karena memang satu sahabatnya itu sejak malam tadi sangat menghawatirkan dirinya. Setelah selesai, ia pun menyandarkan punggungnya di beberapa bantal yang ia dirikan untuk jadi penyadaran.
Aileen diam melihat kedua tangannya dimana salah satunya masih terbalut rapi dengan selang infus.
"Kenapa tadi Luca tiba-tiba kesini? Biasanya ia tidak peduli," gumam Aileen seraya melihat kedua tangannya.
Ada rasa senang pastinya di hati Aileen sebab, ini baru pertama kalinya ia di rawat seperti ini bahkan di khawatirkan tentang keadaannya seperti ini.
Ungkapannya untuk berterimakasih ingin sekali ia utarakan kepada teman-temannya saat ini.
Karena memang biasanya ia hanya mengurus dirinya sendiri tanpa mau merepotkan orang lain. Itu bahkan terjadi setiap saat sebab ia sendiri kadang merasa tidak enak badan di dikarenakan kelelahan tapi Aileen sendiri hanya diam dan mencoba mengobatinya sendiri.
Apalagi mau menceritakannya kepada Sang Mama rasanya, itu tidaklah memungkinkan karena selain ia tidak mau merepotkan orang lain, juga tidak mau menjadikan beban sang Mama yang sedang didalam fase penyembuhan penyakitnya.
Aileen tidak mau itu terjadi. Bahkan tanpa ia tau keadaan Mamanya saat ini sangat parah.
Aileen menggapai-gapai kursi roda yang berada di samping tempat tidurnya. Ia mencoba menempatkan dirinya di tempat itu, dengan perlahan Akhirnya Aileen sudah duduk di tempat itu dengan baik.
Ia mendorong kursi roda itu yang lumayan berat, Aileen membuka pintu kamarnya dimana Rumah Sakit itu terlihat luas sekali di matanya.
Sejenak Ia kagum lalu melanjutkan perjalanan rodanya untuk menghilangkan rasa bosan saat di kamar tadi.
🍒
Aileen kini sudah berada di taman Rumah Sakit itu, di sana banyak sekali para pasien seperti dirinya yang juga menenangkan diri dan ada beberapa juga perawat yang mendampingi pasien.
Aileen memejamkan matanya, nyaman sekali saat usapan angin halus itu menerpa rambutnya. Lalu ia kembali membuka matanya dengan pandangan tertuju ke depan, tepatnya pada seorang gadis seperti dirinya yang didampingi oleh kedua orang tuanya.
Jujur Aileen iri melihat itu, dimana saat seseorang yang sangat penting di hidup kita berada di samping yang tentunya rasa semangat dan limpahan kasih sayang orang tua sangat ia rindukan.
"Lo kangen sama orang tua lo?"
Tanya seseorang yang menyadarkan Aileen dari lamunannya. Ia pun segera menoleh kearah samping kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luc'een
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA OKAY!! Maafkan jika, banyak Typo yang bertebaran. Tegur aja, okay. °°° Ketika dua insan mencari kebahagiannya. Begitu pula ada tantangan yang mereka hadapi. Sebuah Pertemuan yang mungkin akan merujuk kearah kebencian...