Langsung aja yuk!
😝😝
Jangan lupa Vote dan Share ke teman-teman kalian ceritanya.
Kalian juga boleh kasih saran maunya gimana alurnya.
Happy Reading
oOo
Tak taulah apa yang ada dipikiran Aileen saat ini, dan Luca tidak bisa berbuat banyak saat mengatakannya. Ia pergi dari rumah sakit setelah Aileen mengusirnya dengan tegas, nyatanya gadis itu menangis membuat Luca benar-benar merasa sebagai seseorang penjahat yang sudah menutupi hal itu.
Ia saat ini sedang berada di Kafe, Fahri dan Agung yang sejak tadi bermain tebak-tebakkan lagu dengan sebuah gitar memberikan kesan akustik di roofftop kafe itu. Tapi, Luca hanya pada pikirannya sendiri dengan membaringkan tubuhnya, melihat malam.
Selain ia memikirkan keadaan Aileen, ia juga memikirkan keadaan sahabat perempuannya yang tentu pasti kecewa dengan ucapan Luca yang tidak mau bertemu.
Kini, cowok itu meraih ponselnya di kantong celana lalu membuka galeri di ponselnya, ia membuka sebuah folder dengan nama Lu2. salah satu foto itu ia buka yang dimana di sana tertera senyum manis juga dirinya yang sedang memegangi gitar.
Itu Luna, cewek yang mungkin sudah kecewa karena ia tidak mau mengikuti kemauannya untuk bertemu.
Lu2 untuk nama folder pun adalah kesamaan dari namanya Luca dan Luna.
Kembali Luca menggeser foto itu, yang memperlihatkan sosok cewek bernama Luna itu tertidur di mobilnya dengan mulut sedikit terbuka, Luca terkekeh melihat itu lalu kembali menggesernya hingga pada satu foto yang membuat senyumnya itu hilang.
Cewek tersebut di peluk seseorang di sebuah taman bahkan foto itu di ambil oleh Fahri dan dikirim padanya. Tak hanya itu banyak juga cewek itu tersenyum terpaksa saat dirinya meminta berfoto.
Ini adalah tentang perasaan Luca yang nyatanya ia menyukai sahabatnya sendiri, yaitu Luna. Ia tau perasaannya itu tidak lagi sebagai sahabat namun lebih dari itu.
Namun, alih-alih mendapatkan perasaan lebih itu ternyata Luca sendiri sudah di khianati lebih dulu dimana Luna sudah mempunyai kekasih.
Meski belum tau kebenarannya, tapi Luca sudah mendapatkan bukti yang banyak untuk membuktikan itu semua.
Ia seperti tak tau lagi dan hanya ingin mengatakan cewek itu gila dan tidak tau diri karena tidak melihat dirinya yang sudah mulai menyukainya tapi ini apa?
Harapannya sia-sia.
"Aku merindu ku yakin kau tau, tanpa batas waktu~uu~" Fahri mulai bernyanyi.
Lalu di sambung oleh Agung, "Ku terpaku, aku meminta walau tanpa kata, Cinta berupayaa~"
"Engkau jauh di mata tapi dekat di doa."
Dan bersambung dengan Fahri dan Agung secara bersamaan.
"LUCA MERINDUKAN MUUUUUU!!"
Dan saat itu juga sebuah lemparan jaket kulit milik Luca mendarat di kedua wajah Fahri dan Agung, membuat kedua lelaki itu bersorak kegirangan lalu mengejek Luca yang terlihat galau.
"Bego lo berdua!"
"Ululuh,, baperan lu!" Ejek Fahri yang kembali melempar balik jaket milik Luca.
"Btw, gimana kabar Aileen di Rumah Sakit?" Tanya Agung setelah selesai tertawa puas.
Luca mendelik kan matanya, "Gak tau."

KAMU SEDANG MEMBACA
Luc'een
Fiksi RemajaJANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA OKAY!! Maafkan jika, banyak Typo yang bertebaran. Tegur aja, okay. °°° Ketika dua insan mencari kebahagiannya. Begitu pula ada tantangan yang mereka hadapi. Sebuah Pertemuan yang mungkin akan merujuk kearah kebencian...