11. Lupa

35 21 17
                                    

Langsung aja yuk!

😝😝😝

Jangan lupa Vote dan Share ke teman-teman kalian ceritanya.

Kalian juga boleh kasih saran maunya gimana alurnya.

Happy Reading

🐼🐼🐼

Terasa manis susu coklat yang sudah mulai dingin itu mengalir di tenggorokan Aileen. Matanya memandangi jendela kelas setelah sarapan bekal buatan Bunda Luca ia habiskan.

Waktu masih sangat pagi, dan Enyra belum juga datang membuat Aileen hanya duduk menyandarkan punggung sambil melihat langit pagi yang cerah itu.

Tak lama suara getaran telpon dari balik saku jaketnya bergetar. Lekas, ia pun segera mengangkatnya.

"Halo Dam?"

Seseorang yang menelponnya itu adalah Sadam. Cowok yang sudah beberapa kali menolongnya dalam keadaan apapun.

"Lo hari ini turun ke sekolah Lin? Lo gak papa kan?"

Aileen tersenyum malu, "iya, gue di kelas sendirian. Temenin gue dong,"pinta Aileen.

"Gue gak bisa nih, sori yah. Ada latihan dadakan soalnya, nanti aja kalau istirahat okeh?"

Sedikit kecewa sih. Ia memayunkan bibirnya sambil mehela nafas.

"Ajak gue bolos bisa Dam?"

"Hah?"

Aileen menggigit bibir bawahnya, menunggu jawaban dari Sadam. Ia harap cowok yang sekarang menelponnya bisa membantu untuk kesekian kalinya sudah.

"Dam? Sadam?"panggil Aileen karena tak kunjung jua mendapatkan balasan.

"Dam lo bis--"

"Lin, nanti lagi yah. Gue harus segera latihan nih, anak-anak lain udah pada siap semua tuh. Nanti lagi yah? Dah."

Tak lama panggilan itu pun di matikan secara sepihak. Aileen menjauhkan ponselnya dari telinga lalu kembali memasukkan kedalam saku jaket yang ia pakai.

Pagi tadi saat di rumah, Luca benar-benar menunjukan sikap yang sangat berbeda dari biasanya, ia menunjukkan sikap perhatian kecil kepadanya.

Seperti saat Aileen menolak sarapan pagi bersama keluarga Luca, cowok itu, juga ikut-ikutan tidak sarapan. Aneh yah? Bukan itu, karena setelahnya Luca di marahi oleh Bundanya karena tidak mau membujuk dirinya.

Namun, ia pikir Luca akan marah juga kepadanya tapi ternyata cowok itu tersenyum kepadanya lalu berkata, "Gue sudah duga lo akan menolak ajakan itu, mangkanya gue udah siapin semuanya."

Awalnya Aileen tidak mengerti itu semua, sampai mereka berdua sudah sampai di parkiran sekolah. Aileen menunggu Luca memarkirkan Motornya Karena cowok itu memintanya untuk memegangi tasnya.

Kemudian, Luca datang sambil mengacak-ngacak rambutnya yang sudah hancur terlebih dahulu.

"Sini tas gue." Lalu Aileen segera menyerahkannya.

Namun, saat Aileen ingin berbalik. Cowok itu dengan cepat menahan tasnya, membuat Aileen hampir saja terjatuh lagi.

Ia saat itu ingin berbalik namun Luca menahannya agar tetap mengarah ke depan saja.

"Gue gak mau liat muka kepedean lo itu. Dan itu sebabnya, lo balik depan aja. Di dalam tas lo udah gue masukin bekal sarapan sama susu coklat, dari Bunda. Dimakan, hargain orang yang masakin."

Luc'eenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang