24. Berbeda dari biasanya

21 13 0
                                    

Kini Luca duduk di depan teras sambil menghirup segelas susu buatan Bundanya. Ia sekarang mengenakan seragam putih-abu abu dengan di baluti sweater berwarna hitam yang memperlihatkan kerah dari bajunya.

Detik jam di tangannya kian berdetak seperti irama jantung Luca yang berdetak tak karuan.

Adiknya, Maina dan Bunda sudah terlebih dahulu berangkat. Yah tentu saja, Maina selalu ikut Bunda jika mau ke sekolah.

Ah! Luca hari ini benar-benar gugup.

Apa mungkin faktor dari hari pertama mereka pacaran?

Astaga.. bukan begitu! Hanya saja, Luca merasa hari ini berbeda dari biasanya.

Tak lama, samar-samar Luca mendengar langkah kaki yang semakin cepat mendatanginya, dan itu membuat ritme jantung dengan ketukan jari Luca semakin cepat.

Entah parfum apa yang di kenakan Aileen dan itu membuat Luca candu akan baunya dan sekarang aroma itu semakin mendekat saja membuatnya dua kali lebih gugup dari sebelumnya.

Hingga terdengarlah panggilan yang memanggil namanya. Saat seseorang itu sudah berada berdiri di pintu dengan rambut di biarkan tergerai dengan poni tipis menutupi keningnya, Luca pun sontak saja segera berdiri.

"Luca maaf tadi lama.. soalnya tadi kelupaan ngletakin nametag dimana, tadi sempat hilang soalnya,"Aileen menjelaskan dengan nafas ngos-ngosan.

Luca terdiam beberapa saat. Ia menatap Aileen yang entah kenapa hari ini nampak berbeda dari matanya.

Ia nampak semakin cantik saja.

"Luca?"panggil Aileen lagi dengan satu tangan melambai-lambaikan tangannya ke wajah Luca menjadikan cowok itu tersadar dari lamunannya.

"Y-ya?"

"Aku bilang maaf tadi lama.. soalnya tadi kelupaan ngeletakin nametag dimana, tadi sempat hilang soalnya maaf ya..?"ulang Aileen.

"Hah? Terus... ketemu ngga?"

"Yah itu..."

"Astaga Aileen! kenapa sampai bisa hilang?"Tanya Luca kelabakan sendiri.

Cowok itu pun berinisiatif ingin masuk lagi untuk mencarikan nametag milik Aileen, namun, lekas Aileen menahannya dengan menarik tangan Luca membuat cowok itu langsung berhenti.

"Kenapa?" Tanyanya pada Aileen.

"Nggak usah di cari lagi,"

"Kok gitu? Lo nanti di hukum kalau nggak pake nametag, Aileen!"Luca emosi sendiri jadinya.

Mendengar itu, Aileen pun tersenyum membuat Luca heran. Cewek itu menjulurkan kepalan tangannya kepada Luca lalu ia pun membukanya.

"Tapi... ting! Nametag nya udah ketemu, Luca!"ucap Aileen dengan senyum lebarnya.

Ia menatap Luca yang masih menatapnya dengan kerutan di keningnya.

"Luca?" Perlahan Aileen menghilangkan senyumnya menjadi ikutan bingung karena Luca masih menatapnya dengan mimik wajah yang sama.

Perlahan Luca melangkahkan kakinya mendekat kearah Aileen dengan ekspresi yang masih sama.

"Apa?" Aileen yang bingung akhirnya bertanya.

Luca menghembuskan nafasnya lemah seraya memegangi kedua pundak Aileen.

"Lo bercandain kekhawatiran gue?" Tanyanya dengan raut wajah yang benar-benar lucu menurut Aileen.

Luc'eenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang