Hi, apa kabar?
Selalu jaga kesehatan dan jaga jarak yh.
Happy reading.
***
Flashback onn.
6 bulan yang lalu.
Malam yang tak pernah di lupakan, malam dengan warna lampu-lampu jalan dan perjalanan yang manis seperti rasa cokelat yang selalu ada setiap menit dan detiknya.
Ini adalah malam Minggu yang kesekian kalinya seperti, anak remaja lainnya. Menghabiskan waktu bersama pasangan tentu tujuannya untuk bersiap dan berias meski seadanya, di depan kost. Satu kepang rambut dengan membiarkan beberapa helaian serta poni menjadi khas seorang Aileen ketika ingin jalan-jalan pada malam ini.
Sesekali ia menatap kearah layar ponsel dengan hati yang was-was. bukan karena takut melainkan karena gugup. setiap detiknya seperti ada kejutan yang datang menunggu. Meski sedikit membosankan tapi ia menikmatinya.
"Halo...," Aileen segera mengangkat telponnya di kala notif panggilan itu terlihat di sana.
"Iya, udah dari tadi siap. Kamu dimana?.....,okeh aku tunggu." Tutupnya diiringi suara kekehan kecil dan senyum manis setelah menerima telpon itu.
Tidak membutuhkan beberapa menit lamanya, sebuah rem sepeda berhenti tepat di depan kostnya. Aileen tersenyum mendapati itu, ia berjalan dengan hati yang sudah berbunga-bunga tentunya.
"Malam, lilin!"serunya lalu terkekeh kecil saat Aileen memukul lengannya seraya berdengus, sebal.
"Yang bener nyapanya!" Kesal Aileen.
"Ah, baru datang udah di marahin. Ngajak berantem?" Tanyanya menggoda Aileen.
"Jadi jalan nggak?!" Aileen sudah di selimuti rasa kesal namun tak bisa marah juga. Ia hanya bisa berdengus sambil mengulum senyum.
"Yaudah kamu naik, hati-hati. Ini My Panda udah cantik, bersih, dan udah di cuci tadi siang. Jadi nggak usah ragu-ragu buat naik."jelasnya sambil memainkan kring-kringan sepeda yang seperti terdengar suara koin jatuh.
My panda yang di maksud oleh cowok itu adalah sepeda yang sekarang di bawanya saat ini. Dengan warna hitam putih dan beberapa stiker panda di sana.
"Udah, siap. Pak!" Seru Aileen penuh semangat.
"Okeh, pegangan dek!"
"Wah bapak bapak modus yah?"
"Kalau enggak pegangan, nanti jatoh dek."
"Bener juga. Nih, sudah pak!" Aileen memeluknya lalu terkekeh kecil saat Sepeda itu sedikit oleng.
"Eh, hati-hati dek" balas cowok itu, membuat Aileen langsung tertawa pecah. Asik juga berbicara bapak dan Dek pada cowok yang di depannya.
Tawa mereka memecah keheningan jalan. Malam yang biasa dan penuh kehangatan pada detiknya.
Dia adalan Nidan, kekasih Aileen. Mengingat namanya saja sudah membuat Aileen rindu dan berbunga-bunga setiap saat. Perjalanan malam yang mungkin biasa namun sangat berarti bagi Aileen selalu terasa.
Seperti saat ini, mereka berdua akhirnya berjalan berdua, dengan Nidan masih saja membawa sepedanya dengan berjalan kaki. Sedangkan Aileen ia membawa beberapa sosis dan nuget yang beberapa menit lalu mereka beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luc'een
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA OKAY!! Maafkan jika, banyak Typo yang bertebaran. Tegur aja, okay. °°° Ketika dua insan mencari kebahagiannya. Begitu pula ada tantangan yang mereka hadapi. Sebuah Pertemuan yang mungkin akan merujuk kearah kebencian...