1. Uang adalah segalanya.

80 35 2
                                    

Semoga Part pertama ini bisa menghibur kalian.

Jangan lupa Share keteman-teman atau sanak saudara kalian ceritanya.

Vote juga jangan ketinggalan.

Happy Reading
🍒

Akhir semester satu sudah berakhir berganti dengan semester dua. Dimana semester ini adalah semester yang menentukan kenaikan kelas, sebab itu banyak sekali dari murid-murid sekolah dimana pun itu belajar lebih giat karena ini adalah penghitungan akhir.

Selain itu, penambahan biaya sekolah pun lebih banyak dan melonjak kedepannya. Setiap hari selalu ada tugas-tugas yang langsung mengeluarkan uang tanpa ampun. Memang ini terlalu kasar, tapi itulah kenyataannya.

Dan tidaklah patut untuk dipermasalahkan karena itu adalah hal yang wajar jika kita sudah berada ditingkat SMA bukan lagi seperti SD atau SMP.

Pagi ini setelah Upacara Senin selesai, semua siswa-siswi disekolah itu kembali ke ruangan kelasnya masing-masing. Wajah-wajah baru penuh kerinduan terlihat dari penghuni kelas, semenjak 3 minggu di liburkan sekolah setelah pembagian rapor.

Itu pun terasa bagi seorang gadis dengan topi masih melekat di kepalanya. Suasana kelas yang ramai yang sempat tertunda itu kembali lagi mewarnai hari-harinya.

Dia adalah Aileen Sasikirana. Gadis dengan senyumannya bisa menghipnotis orang-orang yang melihatnya juga ikutan tersenyum. Sosoknya yang ramah menjadikan ia banyak disenangi orang-orang.

Gadis itu duduk di mejanya dengan deru napas yang lelah. Di ikuti satu temannya juga duduk tetapi berada didepannya. Mereka berdua sama-sama terlihat kecapean, setelah Upacara Senin itu selesai.

“Kenapa makin hari makin panas aja yah mataharinya?! Bingung gue. Mungkinkan kiamat dah dekat?” Protes Enyra sambil mengibas-ngibaskan topi ke depan wajahnya, mencari angin dari benda itu.

“Mungkin sih. Rahasia Illahi soalnya Ra,” Balas Aileen sambil menyadarkan punggung di kursi.

“Eh! Entar sore nanti ke rumah Lina yok!” Enyra menepuk pelan meja didepan Aileen, “katanya sih ngerayain Ulang Tahunnya yang ke-16, yok pergi nanti yah Lin!” Ajaknya lagi.

Aileen berpikir sebentar, “Enggak deh Ra. Soalnya gue lagi banyak kerjaan, jadi gak bisa,” Tolak Aileen lembut.

“Loh kok lo gitu sih? Kan kita baru aja ngawali pembelajaran baru. Pastinya, lo gak ada tugas,kan? Kok gak bisa sih Lin?” Protes Enyra tidak terima dengan tolakan Aileen.

“Yah, mau bagaimana lagi? Gue banyak banget kerjaan di rumah. Maaf yah..,” Ucap Aileen tidak nyaman karena hal seperti ini sudah beberapa kali ia tolak.

“Iyah, gak papa deh. Lain kali lo ikut yah!” Balas Enyra dengan senyumannya, mendengar itu Aileen pun mengangguk pertanda ia setuju tapi tidak menjanjikan hal itu.

Pembelajaran baru sudah dimulai, seperti biasanya mencatat juga mengerjakan soal. Aileen sendiri pun juga menyibukkan dirinya dengan menjawab soal atau mencoba mencari sendiri jawaban yang ada dibuku paketnya.

Aileen sebenarnya tidak terlalu akrab dengan orang-orang kelasnya. Meski begitu, banyak sekali yang ingin berteman dengannya tapi dia sendiri yang merasa tidak pantas.

Berbeda dengan Enyra yang sudah lama berteman dengan Aileen, tapi meski begitu Enyra bukanlah seseorang yang mengerti tentang kehidupannya.

Perbedaan Itu adalah alasan mengapa Aileen tidak mau mengikuti acara-acara seperti pesta. Ia adalah seseorang yang tidaklah Kaya atau terpandang seperti teman-teman kelasnya.

Luc'eenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang