Afa kaget.
"Astaga!" Afa membuka mata dan terbelalak.
"Mimpi apaan gue!" Afa terbangun dari tidur siang, dan menjambak rambutnya dengan kasar.
Sepulang sekolah Afa memang menghabiskan waktunya dengan tidur siang. Afa menghela nafas kasar, ia meyakini mimpi ini datang akibat mengingat tadi siang ada desiran aneh saat membersihkan celana Alvaro. Afa menyibakkan selimutnya dan turun dari ranjang. Tapi rasanya ada yang aneh dibawah. Afa merasakan ada yang lembab di balik shortpant nya.
"Kayaknya gue sawan deh. Gara-gara kesenggol punyanya Al tadi siang gue jadi mimpi aneh-aneh. Basah kan jadinya!" gerutu Afa sambil menutup kedua matanya dengan telapak tangan.
"Lagi mimpi kok pas banget gituan ama crush!" Afa berjalan menuju kamar mandi dengan pikiran yang masih terbayang-bayang wajah nafsu Alvaro.
"Hfft, udah lah Fa mimpi ketinggian, gak mungkin juga." cerocos Afa di cermin kamar mandi lalu berjalan menuju kloset dan membersihkan kewanitaannya.
Licin. Dahinya berkerut.
Dengan sengaja ia menggosokkan jari tengahnya di antara dua lipatan selangkangannya. Dengan ritme yang pelan dan hati-hati Afa memulai kegiatan laknat ini di kamar mandi apartemennya.
"Aduh ...." reflek tangannya menutup mulut. Benar-benar tidak di sangka Afa melakukannya.
Kepalanya mendongak kala merasakan yang dibawah berdenyut.
"Aduh mimpi gituan ama Alvaro bikin candu sumpah." ketawa Afa di kamar mandi.
*****
Jam menunjukkan pukul 07.00, bel sekolah baru saja berbunyi. Setelah memarkirkan mobil, siswa teladan berjalan di sepanjang koridor menuju kelas.
Ia merasa dunianya berputar membawa langkah kakinya tak tahu pasti melangkah. ia mengakui bahwa hari ini badannya sedikit tidak fit, suhu tubuhnya meningkat, tapi ia harus tetap berangkat ke sekolah untuk mempersiapkan olimpiade matematika. Baru saja menapakkan kaki di depan pintu kelas ....
Gelap. Tubuhnya tumbang mencium lantai.
"Alvaro ... Kamu gak papa?" samar-samar ia mendengarkan suara.
Siapa? Rendy? Ah bukan. Dia cewek.
Afa? Hah? Seriusan Afa?!
Mata jelaganya mulai terbuka sedikit demi sedikit, Alvaro baru sadar sepenuhnya setelah terbaring di UKS.
Iya. Dia Afa.
"Ngapain kamu di sini Fa?" Alvaro masih berbaring dan sedang memijat kecil kepalanya yang pening.
"A-Aku cuma ...." Afa merasa grogi saat berdiri si sebelah Alvaro yang berbaring. daripada ia malu, Afa segera pindah posisi menuju atas ranjang yang ada di sebelah ranjang Alvaro.
Cuma apa? Kenapa gantung banget? Afa khawatir yah? hehe.
"A-Aku cuma mau bilang ...." Afa menjeda kalimatnya sebentar mencoba mencari alasan yang menurutnya pas.
"Lo tuh ... cepet sembuh jangan sakit-sakit, kalo capek jangan dipaksain! Yakali masa gue harus berjuang sendirian buat olimpiade minggu depan! Abis sekolah tuh pulang, jangan malah asik main sama klub renang! Lagian sekarang musim ujan tau!" Kaget. Alvaro terkejut mendengar Afa merubah cara bicaranya menjadi lo-gue.
Ngegas kali lah dia.
Yap. Afa dan Alvaro memang langganan menjadi peserta olimpiade di SMA, tidak heran meski Afa terlihat berandalan tapi ia lebih suka memilih tempat duduk paling depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORE [21+] Re-Upload
Roman d'amourAlvaro Gianluigi, seorang siswa SMA yang dunia tau ia adalah siswa yang pandai, polos, dan atletis. Tetapi orang terdekatnya berkala lain. Sisi Alvaro sebenarnya adalah maniak terhadap hal-hal berbau s3x, termasuk menonton video dewasa dan menyelesa...