WARNING!!! 🔞🔞
YANG GAK TAHAN BISA MINGGIR :)
Tangan Afa dari dada naik ke pundak lebar Alvaro, mengelus pelan tanpa melepaskan tautan keduanya.
Alvaro merasa horny dengan perlakuan tangan mulus Afa yang tidak bisa diam. Ciumannya sedikit lebih agresif, Al menggigit bibir bawah Afa pelan, menyapukan lidahnya dan memaksakan masuk kedalam mulut Afa.
Decakan decakan terdengar mendominasi di seluruh ruangan. Persetan dengan hujan dan dinginnya malam. Yang penting diatas ranjang kali ini ada suasana panas dua manusia yang segera ingin dipuaskan.
Mulut Afa bergerak miring ke kanan dan ke kiri, tubuhnya yang membungkuk membuat payudaranya yang masih tertutup lengkap menyentuh permukaan dada Alvaro.
Al merasa nafsunya sudah benar benar berada dipuncak. Melihat belahan Afa dari posisinya yang tidur dan Afa yang membungkuk diatasnya ingin sekali laki-laki ini menelusupkan jarinya dari baju bagian atas menuju belahan yang menggoda.
Ciumannya diperdalam, tengkuk Afa ditekan hingga membuat tubuh Afa jatuh sempurna di dada Alvaro. Afa melenguh ketika lidah Alvaro menyapu seluruh isi didalam mulutnya. Lidah mereka beradu didalam, salivanya bercampur.
"Euughh..."
Afa mendesah tidak tenang, tubuhnya bergerak kesana kemari.
Berbeda dengan Alvaro yang niat awalnya akan berusaha meredam nafsu agar tidak meledak lebih jauh, tapi runtuh ketika ia merasa putingnya dipilin tiba tiba, apalagi saat ini ia merasa tubuh Afa yang bergerak nafsu menggesek gesek bagian bagian tubuh alvaro yang sensitif. Kedua kaki Afa yang sudah tak karuan sempat menendang penisnya yang sudah menegang. Dada telanjang Alvaro digesek terus terusan dengan kain. Bukan, maksudnya dengan benda kenyal yang masih tertutup kain.
Sialan. Ingin rasanya Alvaro menelanjangi gadis diatasnya ini.
"Bajunya boleh dibuka?" Ketika ciuman terlepas dan keduanya berusaha mengambil nafas, tangan Al sudah bertengger di ujung baju putih Afa. Afa ragu ragu untuk memberikan jawaban
"Al boleh liat putingnya yang sakit dulu? Kamu pernah janji mau ngeliatin ke aku" Modus apalagi ini astaga
"Masih pecah? Masih luka? Masih sakit"
Pertanyaan Al bertubi tubi membuat Afa semakin malu didepannya. Tubuh Afa kembali duduk tegak di atas perut Alvaro, Alvaro bangun dari rebahannya dan duduk memegang pinggang kekasihnya yang hampir terjungkal akibat Alvaro bangun dengan gerakan yang tidak santai.
Mungkin ya rejeki Alvaro, respon Afa bukan menjawab melainkan melepaskan baju putihnya dihadapan Al. Bra biru navy terpampang jelas, jakun Alvaro naik turun menelan ludah melihat dada yang cukup berisi didepannya. Wajah Afa merona ketika merasakan hidung mancung Alvaro yang mulai mendekat, lalu membenam diantara gundukan.
"Uhh.." Desahnya lolos ketika Afa merasakan lidah hangat Alvaro menjilat sisi payudaranya yang terletak diantara belahan.
Jari telunjuk dan jari tengah Alvaro mulai merayap ke tepi bra yang berada di tengah. Perlahan dan pelan ia menggeser cup bra bagian kiri ke sisi luar payudara. Akibatnya puting Afa yang masih kempes menyembul tiba-tiba.
Alvaro kalut. Pikirannya kacau.
Jari-jarinya kembali beraksi mendekati puting yang permukaan pinggirnya berwarna merah muda. Mengelus memutar, memilin dan menjapitnya pelan.
Afa mendongak merasakan sensinya. Belum lagi bra sisi kanannya mulai dibuka dan diperlakukan sama.
Afa menunduk melihat ekpresi Alvaro yang hanya bermain di kedua putingnya hingga mengeras.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORE [21+] Re-Upload
RomansaAlvaro Gianluigi, seorang siswa SMA yang dunia tau ia adalah siswa yang pandai, polos, dan atletis. Tetapi orang terdekatnya berkala lain. Sisi Alvaro sebenarnya adalah maniak terhadap hal-hal berbau s3x, termasuk menonton video dewasa dan menyelesa...