"Capek banget.." Afa berjalan gontai keluar dari mobil, lalu ia memasuki gedung apartemennya diikuti Alvaro.
"Loh, katanya langsung balik, kok ikut? Mau mampir?"
"Aku gak mungkin biarin kamu jalan sempoyongan kayak gitu" Alvaro menjongkokkan tubuhnya didepan Afa
"Ngapain sih?"
"Ayo gendong" punggung Alvaro sudah parkir didepan mata
Gak mungkin kan Afa yang pakai rok langsung naik. Bisa-bisa malu dilihat orang kalau gendong-gendongan alay didalem gedung.
"Kok diem? Apa gendong depan aja?"
"Sini sayang?" Alvaro berdiri dan merentangkan kedua tangannya. Reflek tangan Afa memukul dada Alvaro
"Ahh.." Alvaro memegang dada kirinya alay seolah-olah sakit.
"Lagi dong.. Pukul lagi dong" Alvaro menunjukkan muka mupengnya.
"Yaampun, aku tuh cape Al, jangan usil deh. Udah sana pulang, keburu malem" Afa meninggalkan Alvaro yang masih senyum-senyum gak jelas.
"Ya gak gitu sayang. Biar kamu gak capek aja, jadi aku usilin. Jangan misuh misuh gitu ah" Alvaro menjambak kuncir rambut Afa kebelakang ketika Afa mulai ingin masuk lift, sehingga tubuhnya tertarik mundur.
"Luigi, gua bunuh lu!" Afa mengangkat bogemnya keatas dan mengikuti Al yang masuk ke lift lebih dulu.
"Sun dong.." Al memajukan bibirnya.
"Males!"
"Sun sun" Kepala Al mendekat tapi Afa tak acuh dan mengeluarkan ponselnya.
Alvaro geram, leher Afa dirangkul hingga mendekat dan puncak kepalanya dicium paksa.
"Aaaaaa!!!" Afa teriak memaksa melepaskan kepalanya dari bibir Alvaro
"Berminyak tuh rambut, bau karton lagi"
"Bodo!!" Afa meninggalkan Alvaro ketika pintu lift nya sudah terbuka.
Kedua tangan bertengger di belakang pinggang, Alvaro berjalan bersiul dan senyum-senyum melihat gadisnya yang moodnya sudah naik turun.
"Udah sampe" Kata Afa ketika sudah didepan unit apartemennya
"Kasih bintang lima ya mbak" Alvaro menowel dagu Afa
"Aduh.. Udah pulang sana.. Keburu malem, nanti ujan"
"Lah, gitu doang??" Alvaro mendelik seolah-olah kaget.
"Iya nanti aku kasih bintang 5, kalo bisa aku kasih bintang adenya si rendy deh"
"Dih ogah lah, masuk bentar. Butuh energi nih kalo mau turun" Ucap Alvaro lesu
"Ya kan ada lift"
"Bukan energi itu" Afa paham. Lalu ia membiarkan Alvaro masuk.
"Ap--" Belum menyelesaikan kata-katanya Alvaro sudah membungkam bibir Afa. Melumatnya pelan, menikmati, seakan-akan tidak ada yang boleh merebutnya.
Bibir bawah Afa dibuka perlahan, dagunya ditarik kebawa dengan jempol Alvaro. Lidah Alvaro masuk berusaha menggapai lidah Afa. Sudah dirasa tersentuh, Al kembali menggoda kekasihnya. Lidahnya digerakkan melilit lidah lawannya.
"Eugghh.." Afa melenguh. Alvaro berhasil membuat Afa sudah bernafsu. Lalu segera ia lepas ciumannya.
"Cieee.... Keterusan" Goda Alvaro.
"Udah udah.. Bapak pulang sana" Afa merona malu-malu dan mengusir Alvaro
"Eh belom.." Afa menaikan alis
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORE [21+] Re-Upload
RomansaAlvaro Gianluigi, seorang siswa SMA yang dunia tau ia adalah siswa yang pandai, polos, dan atletis. Tetapi orang terdekatnya berkala lain. Sisi Alvaro sebenarnya adalah maniak terhadap hal-hal berbau s3x, termasuk menonton video dewasa dan menyelesa...