.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kim Jiyeon
X
Park Jimin"Morning Star"
'(Jin, babysoul, kei Lovelyz)'
***
Aku melihat sekali lagi buku bersampul pink di tanganku. Senyum getir muncul di wajahku saat itu juga, kuusap lembut permukaan buku itu dengan senyum yang tak luntur."Terimakasih sudah menemaniku selama 4 tahun, mungkin kini sudah saatnya kau berhenti disini. Terimakasih sudah mau menemani dan menjadi tempatku untuk menuliskan kisah kami, 4 tahun 2 bulan 15 hari, terimakasih"ucapku pelan sambil meletakkan buku bersampul biru itu di atas meja belajarku, buku harian.
Ku hembuskan nafas pelan sebelum beranjak dan keluar dari kamarku. Sudah jam 1 siang dan sudah waktunya kami bertemu untuk menghabiskan waktu bersama.
20 menit kemudian akhirnya aku sampai juga di halte bus yang ku tuju. Melihat sekitar untuk mencari sosok yang ku sayangi.
"Jiyeon-ah".
Suara itu....
Aku berbalik dan manikku bersitatap dengan manik coklat favoriteku, senyumku langsung merekah saat sosok tampan itu berjalan mendekat dengan senyum hangatnya.
"Aku merindukanmu"ujarnya sambil memeluk tubuh kecilku.
Kekehan kecil tak kuasa kutahan saat melihat tingkah manjanya ini.
"Padahal kemarin kita sudah bertemu"balasku.
Jimin, sosok tampan ini bernama lengkap park jimin. Kekasihku sejak 4 tahun lalu, sosok yang selalu memperlakukanku seperti ratu di hidupnya. Oh ya Tuhan, bisakah waktu berhenti disini saja? Aku tak ingin hari ini berlalu begitu saja.
"Hey kenapa menangis?".
Suara lirih milik jimin menyadarkanku. Aku mengerjabkan kedua mataku dan menatap maniknya yang kini tengah menatapku dengan sendu, ahh kim jiyeon kau sangat pintar, pintar dalam menghancurkan suasana.
"Aku tak apa"balasku dengan senyum milikku.
Jimin masih diam dengan mata yang tak berpaling, kami saling berpandangan. Beberapa saat kemudian jimin menghela nafasnya panjang lalu mengecup pipiku singkat.
"Jiyeon, semua.....akan baik-baik saja".
Aku tau jimin mengatakannya dengan ragu, tapi aku tetap menganggukkan kepalaku sebagai balasanku. Iya, kuharap semua akan tetap baik-baik saja jimin-ah.
"Kita mau kemana dulu?".
Aku berfikir sejenak untuk menjawab pertanyaan jimin itu.
"Taman bermain"jawabku yang di balas anggukan setuju oleh jimin.
Jimin menggandeng tanganku dan kami berjalan berdampingan. Ahh suasana ini mengingatkanku akan kencan pertama kami 4 tahun lalu. Saat itu kami masih SMA kelas 1 dan kencan kami terasa canggung karena ya memang itu yang pertama untuk kami berdua.
"Jimin-ah, kau ingat kencan pertama kita?"tanyaku sambil menoleh ke arah jimin.
Jimin bukannya menjawab malah tertawa. Aku menggembungkan kedua pipiku sebal.
"Aissh kenapa malah ketawa"ketusku.
"Aku malu jika harus mengingat masalalu ji. Memalukan tau, aku sangat lugu saat itu"kekehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BangLyz Book
Randomgak ada deskripsi, bingung juga mau buat kek gimana. ini ff juga dadakan 😁 update sesuai mood jadi yg tak ingin menunggu mending gak usah baca gak papa :) star: 30 Juli 2019