Beautiful Days

105 14 6
                                    

Request by FeniAyodia
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jung Yein
X
Kim Taehyung






"Beautiful Days"






'(Lovelyz)'






***


Gadis cantik berambut pendek itu tengah menatap senang beberapa lukisan indah di hadapannya. Ia sangat suka melihat lukisan, karena baginya itu sebuah karya yang cantik. Oleh karena itu disinilah yein berada saat ini, pameran lukis dari sang pelukis terkenal favoritenya.

"Waaah cantiknya"bisiknya kagum.

"Nona jung yein?".

Gadis cantik bersurai di atas bahu itu menoleh, menatap sosok tampan khas orang asia.

"O denis wang?"tuturnya ragu.

Namja keturunan taiwan itu tersenyum dengan amat tampannya.

"Ya itu saya. Ahh saya tidak menyangka bisa bertemu dengan mantan ballerina jung yein disini".

Yein, gadis itu terkekeh pelan sambil menutup mulutnya menggunakan tangan kanannya dengan anggun.

"Eyyy seharusnya saya yang terkejut disini, bagaimana bisa seorang seniman terkenal seperti anda mengenal orang biasa seperti saya"balas yein.

Lelaki bernama denis wang itu terlihat menggeleng tak setuju dengan penuturan gadis cantik di hadapannya ini.

"Anda cukup terkenal sebagai ballerina".

"Dulu, 3 tahun yang lalu dan itupun ballerina tingkat universitas dan saat ini aku hanya orang biasa". Yein tetap menolak pujian yang sangat berlebihan menurutnya itu.

Denis yg mengertipun terkekeh pelan.

"Saya senang anda mengunjungi pameran saya, sebenarnya sudah dari lama saya sangat ingin bertemu dengan anda. Saya ingin meminta ijin untuk melukis anda, sang dewi angsa yg cantik".

Yein kembali tertawa kecil saat mendengar penuturan itu. Ahh ia memang mendapatkan julukan itu dulu saat menjadi ballerina, dewi angsa.

"Suatu kehormatan yang besar bisa di lukis oleh pelukis terkenal seperti anda"sanjung yein.

Setelahnya mereka melanjutkan obrolan-obrolan mengenai lukisan-lukisan yang memang sangat di sukai oleh yein itu. Hingga akhirnya denis harus pergi karena ada beberapa orang yang ingin berbincang serius dengannya.

Yein kini tengah kembali menyusuri pameran lukisan itu hingga kemudian langkah kakinya berhenti di sebuah lukisan yg membuatnya berlari ke masalalu.

"Pelukan matahari"bisiknya lirih.

"Yein-ah, kau tau? Nama lukisan ini adalah pelukan matahari".

Suara penuh ke antusiasan itu membuat yein menoleh ke samping kanannya, menatap sosok bayangan remajanya bersama orang yang kini entah berada dimana.

"Kenapa namanya pelukan matahari oppa?"seru yein remaja.

"Karena matahari tengah memeluk anak lelaki yang bersedih itu".

Yein remaja terlihat mengerutkan keningnya tak mengerti. Bagaimana bisa namja di sampingnya itu mengatakan hal itu? Padahal lukisannya hanya menggambarkan matahari bulat yang bersinar dengan cerah lalu seorang anak lelaki berdiri di tengah-tengah padang bunga dandelion dengan seikat bunga mawar (?) di genggaman tangan kanannya, lalu bagaimana bisa anak lelaki itu bersedih jika posisinya menghadap matahari yang artinya wajahnya tak terlihat itu?.

BangLyz BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang