Downpour

222 14 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Park Myungeun
X
Kim Seokjin





"Downpour"



'(IOI)'




***

Aku melihat keluar. Air mulai berjatuhan untuk menyiram permukaan bumi ini di kegelapan malam. Hujan datang berarti kenangan itu juga akan datang kah?.

7 tahun lalu.

Hujan turun dengan deras membuat hawa terasa sangat dingin. Aku tertidur dengan selimut menggulung tubuhku. Memeluk boneka teddybear besar milikku.

Tidurku terusik saat kumerasakan sebuah pergerakan yg di susul dengan sebuah lengan yg memeluk dengan posesif perutku. Aku menggeliat agar bisa lebih masuk ke pelukannya, karena aku tau siapa yg tengah memelukku.

"Tidurlah lagi myungeunnie. Di luar sangat dingin" bisikan lembut itu membuatku tersenyum tipis.

Kau bersenandung kecil untukku dan suara indahmu itu selalu sukses membuatku tertidur dengan nyenyak. Sangat indah.

Besok paginya aku terbangun di karenakan mencium aroma masakan. Tanpa ingin repot menebaknya aku tau jika itu kau yg tengah memasak.

Setelah selesai meregangkan tubuhku yg terasa kaku, aku pun melangkah menuju asal aroma lezat ini.

Di sana, aku melihatmu tengah sibuk dengan masakanmu. Senyumku muncul saat melihat betapa tegapnya punggung lebarmu, ahh tempat biasa aku bersandar.

Seketika itu kaupun berbalik hingga kini pandangan kita bertemu. Ahh ku selalu suka dengan pandangan hangat milikmu.

"Kau sudah bangun? Kalau begitu ayo kita sarapan".

Suara penuh perhatian milikmu selalu sukses membuat hatiku hangat. Apalagi jika itu di tambahkan dengan senyum tampan milikmu.

"Myungeun-ah apa nanti malam kau sibuk?".

Pertanyaan itu keluar di sela-sela kegiatan kita yg membuatku menghentikan sejenak pergerakanku.

"Hemm tidak. Aku tidak memiliki tugas, wae?".

Aku menatap wajah tampanmu yg tampak cerah itu, ahhh aku selalu lemah jika begini.

"Kalau begitu kau mau berkencan nanti malam?".

Pertanyaan itu sukses membuatku tersenyum senang. Sudah lama kami tidak jalan berdua di karenakan kesibukan kami.

"Hemm aku mau"seruku dengan penuh semangat.

Kau terkekeh, mungkin merasa gemas dengan tingkahku. Aku suka, ya aku juga suka suara kekehanmu yg terdengar indah itu.

"Baiklah nanti malam kita menghabiskan waktu berdua okeeey?".

Aku menjawab dengan anggukan penuh semangatku. Ah oppa apa yg telah kau lakukan pada hatiku?.

***

BangLyz BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang