Girlfrend

356 12 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Seo Jisoo
X
Kim Namjoon







"Girlfrend"





'(Super Junior)'







***

.

Manikku masih fokus dengan berbagai kalimat yg tertera di komputerku. Tak ku hiraukan rasa kantuk yg menguasaiku sejak 30 menit lalu. Aku harus menyelesaikan deadlineku ini.

"Demi tuhan kim namjoon ini sudah pukul 2 dini hari dan kau belum tidur juga?".

Aku bahkan tak menghiraukan suara cempreng itu. Aku bisa mendengar jika kini tamu tak di undangku itu tengah mendengus kesal.

"Namjoon tidur"ketusnya.

"Yak kim namjoon"merasa tak kutanggapi kini dia memutar kursiku yg membuat kami berhadapan.

"Sebentar soo. Ini nanggung".

"Astaga namjoon matamu sudah merah begitu. Tidak baik begadang terus menerus dengan mata yg fokus kelayar terus joon. Haissh cepat tidur, itu dilanjut besok".

"Tapi...."

"Aku tak kan pernah menganggapmu sebagai temanku lagi".

Aku mengacak surai hitamku kasar. Dia seo jisoo, teman sejak kecilku. Dan ancamannya itu neraka bagiku, karena dulu sewaktu kami SMA aku pernah tak menghiraukan ancamannya, dan kalian tau apa yg terjadi? Dia sungguh-sungguh tak menganggapku sebagai temannya, bahkan tidak menganggap keberadaanku dan itu menyakitkan untukku. Karena kami sudah saling bergantung satu sama lain.

"Baiklah-baiklah"seruku pasrah yg di sambut dengan pekikan senangnya.

"Tidur yg nyenyak my bear"serunya manis sambil mengusap pipiku lembut.

Aku menatap manik rusanya yg bersinar dengan indah. Ahh dia sangat manis.

Tiba-tiba saja perasaan yg akhir-akhir ini mengganggu ku rasakan kembali. Jantung yg berdebar dengan kencang saat aku melihat senyumnya. Tuhan perasaan apa ini?.

"Wae? Yak kau melamun?".

Aku tersenyum tipis lalu mengacak surai lembut itu.

"Oh. Aku melamunkan wajah cantikmu"gurauku.

Kulihat jisoo terdiam beberapa saat lalu menggerutu sambil merapikan rambutnya yg berantakan. Astaga kenapa jisoo sangat menggemaskan?.

"Waeee? Baru sadar kalau aku cantik?".

"Iya. Neo yeppo".

Terkutuklah untuk bibirku yg asal ceplos ini. Kulihat jisoo terdiam kembali lalu menatapku garang sebelum berlalu begitu saja. Itu...aku tidak salah liatkan? Sepertinya pipi jisoo memerah. Jika benar itu terjadi entah kenapa aku semakin menyukainya.

Jisoo-ya perasaan apa yg kumiliki ini? Bolehkah aku memilikinya?.





_Perasaan apa ini, mengapa jantungku berdegup kencang.
Saat kau tiba-tiba mendatangiku dan menatapku.
Aku tak tahu harus bagaimana, aku merasa idiot.
Aku tahu tentang semua lelucon kita.
Tapi sepertinya ada yang salah, ini aneh sayang_

BangLyz BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang