Your Eyes Tell

191 15 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kim Jiyeon
X
Park Jimin








"Your Eyes Tell"




'(BTS)'



***


Gadis bersurai coklat itu menatap hangat lawan bicaranya, kendati sebenarnya rasa sakit mengisi hatinya. Senyum tak lepas dari wajah cantiknya kala manik coklatnya bersitatap dengan manik cantik di hadapannya.

"Aku masih menyukainya, ah tidak. Aku masih mencintainya".

Senyum dibibirnya luntur sesaat sebelum gadis bersurai coklat itu kembali membentuknya dengan tegar.

"Aku tau. 5 tahun kalian berpacaran lalu 2 tahun kalian berteman, total 7 tahun kalian bersama, tidak akan semudah itu untuk menghapus rasa cinta pada cinta pertama, walau sudah 4 tahun berlalu" balasnya dengan suara lembut miliknya.

Lawan bicara gadis itu balas menatap dengan tatapan yg jujur tidak bisa ia artikan.

"Bagaimana jika ia kembali padaku?"tanya sosok di hadapannya.

Sebelum menjawab, gadis bersurai coklat itu tampak menengadah, menatap bintang malam yg berkerlap-kerlip dengan indahnya.

"Maka aku akan terima keputusannya"jawabnya.

"Kau tak takut?".

Ia menoleh, kembali menatap sang lawan bicara.

"Siapa bilang aku tidak takut? Aku takut. Sangat takut kehilangan dia yg sudah mencuri perhatianku sejak 5 tahun lalu saat interaksi pertama kami, tapi.....jika dia pada akhirnya memilihmu, aku bisa apa? Yg pasti aku tidak bisa egois"jawabnya dengan senyum manisnya.

Mereka kaling melempar pandangan, menatap ke dalam mata satu sama lain.

"Pantas saja member dan penggemarmu menjulukimu dengan sebutan angel, kau memang malaikat berhati bersih kim jiyeon".

Gadis bersurai coklat itu tertawa pelan saat mendengar penuturan orang di hadapannya.

"Kau terlalu melebih-lebihkan, aku tidak seperti itu. Hatiku tidak sebersih itu karena nyatanya saat ini aku merasakan perasaan marah"tuturnya.

Gadis di hadapannya tersenyum tipis.

"Disaat kau marahpun kau masih bersikap baik padaku jiyeon, padahal bisa saja setelah ini kekasihmu memilih kembali padaku".

Jiyeon kembali menatap langit malam.

"Sudah ku katakan kan? Kalau aku akan mengikuti pilihannya. Aku akan menerimanya"tuturnya.

Sosok di samping jiyeon menghela nafasnya, sejujurnya dia tak yakin mengatakan semua ini pada gadis lembut di sampingnya. Karena dia tau seberapa lembutnya hati gadis itu.

"Maaf jika aku melukai perasaanmu"bisiknya.

Jiyeon menggeleng.

"Kau tak salah, kau cinta pertamanya dan saat ini pun kau masih mencintainya. Cinta tidak salah, aku percaya itu. Oleh karena itu, ayo kita mengikuti alur takdir saja"seru jiyeon.

"Yaa kita akan menerima keputusan darinya saja. Ahh kalau begitu aku pergi dulu, ada latihan".

Jiyeon menghela nafas lalu menatap punggung yg perlahan menghilang dari taman kota yg mereka tempati sedari tadi. Perlahan senyum miris muncul di wajah cantiknya.

BangLyz BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang