Only Then

285 19 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Jung Yein
X
Jeon Jungkook





"Only then"







'(Roy Kim)'




***



Rambut hitam panjangnya tergerai dengan indah, beberapa anak nakal rambut itu menutupi sebagian wajah cantiknya. Angin bertiup dengan lembut menghantam rambut halusnya.

Manik yg di halangi kacamata bulat bening itu tengah fokus pada buku yg ia pegang. Jari lentiknya sesekali membalik halaman perhalaman.

Drrt. Drrt. Drrt.

Fokusnya terpecah saat itu juga. Tatapannya teralihkan ke benda pipih miliknya yg ia letakkan di sampingnya.

Angel J.

Dimana?.

Jari-jari lentiknya bergerak untuk membalas pesan itu.

Taman belakang.

Send.

Angel J.

Aku kesana.

Mendapat balasan seperti itu gadis cantik itupun tak membalasnya lagi, toh mereka bakal bertemu.

Tak beberapa lama kemudian ia telah merasakan beban di pangkuannya. Gadis itupun menurunkan buku yg sedari tadi ia baca lalu menatap sosok tampan yg tengah tiduran dengan pahanya sebagai bantalnya.

"Kenapa kau ke taman tidak bilang-bilang?"tanya sosok tampan itu.

Gadis itu tak membalas hanya mengangkat bahunya acuh sebelum kembali membaca bukunya.

Sang namja tidak terima di acuhkan. Membuatnya dengan cepat menarik buku yg entah mengapa sering menjadi rivalnya.

"Yein aku tidak suka di acuhkan"serunya kesal.

Sang gadis yg kini kita ketahui bernama yein itu tampak memutar bola matanya malas.

"Aku tidak menyuruhmu untuk kesini"jawabnya acuh.

"Aissh aku merindukanmu yg sudah seminggu lebih tidak kutemui karena jadwal kuliah yg padat ini jung yein"gerutunya sebal.

Yein kini mendengus. Kesal juga lama-lama, tapi ia tak bisa menampik satu hal jika ia juga merindukan namja yg ia sayangi itu.

Yein menunduk hingga manik coklatnya bisa dengan leluasa melihat wajah tampan yg di puja banyak orang itu. Jari lentiknya menyingkap poni yg menutupi kening namjanya lalu mengusapnya dengan pelan.

"Kau pasti lelah hemm? Beristirahatlah"serunya pelan.

Namja itu tersenyum manis, ahhh dia memang merindukan moment dimana yeinnya mengusap lembut kepalanya, itu sangat nyaman. Apalagi jika itu dilakukan di taman yg sepi seperti ini, di temani dengan angin sepoy-sepoy sudah sangat pasti itu membuatnya cepat tertidur.

BangLyz BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang