Aku Yang Salah

71 6 0
                                    

Ini bener-bener ambil tema lokal yaa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jung Yein
X
Jeon Jungkook





"Aku Yang Salah"




'(Elmatu)'



***


"Yeye !!!. kamu liatin siapa sih? Dari tadi di panggilin gak nyaut-nyaut".

Balqis Nur Yeye, gadis yang kerap di sapa yeye itu mengerjabkan manik coklatnya polos. Menatap sang sahabat dengan sesal.

"Maaf ya bi", tuturnya lirih.

Gadis ber hijab coklat susu itu menghela nafasnya pelan, dia memang tidak bisa benar-benar marah pada sahabat cantiknya itu.

"Okey, tak masalah. Tapi ada apa? Tumben kau melamun pagi-pagi gini? Ada masalah?".

Yeye tersenyum tipis sambil melirik sekilas objek yang membuatnya melamun tadi. "Aku gak papa bi, cuman sedikit tidak enak badan aja", tuturnya kalem.

Sinbi Ain Nur Amira, sahabat sejak masa SMAnya yeye itu tampak mengerutkan keningnya tak faham. Menurutnya hari ini yeye itu berbeda, seperti tidak fokus.

"Kalau memang sakit kenapa berangkat sih ye? Toh hari ini kelas kita cuman 1, ijin sehari gak membuatmu bodohkan".

Yeye meringis kecil saat mendengar penuturan sinbi yang nyelekit itu. "Sudahlah, aku tak apa kok", balasnya dengan senyum manisnya.

Sinbi kembali menghela nafasnya, memutar bola matanya malas sambil meminum jus alfukatnya.

"Duh kak jeffrey sama kak junar kok makin ganteng ya", celetuk sinbi saat kedua matanya menangkap dua orang yang kini tengah duduk santai di meja kantin yang tidak jauh dari mereka.

Yeye ikut melihat ke arah dua pangeran kampus itu sebelum berIstighfar dalam hati saat sadar jika itu tak benar.

"Gak boleh lihat yang bukan mahramnya bi"inget yeye yang di balas dengusan kecil oleh gadis berhijab coklat susu itu.

"Hanya lirik sebentar kok ye, lagi pula aku sadar kok jika kita dengan mereka itu berbeda"seru sinbi. Dan entah mengapa yeye terlihat memegang erat ponsel bercashing biru miliknya.

"Iya kita berbeda dengan mereka"sahutnya lirih.

Disisi lain, tepatnya pada dua sosok pangeran kampus yang tadi di sebut-sebut oleh yeye dan sinbi, mereka kini tengah asik mengumpati teman mereka yang tak muncul-muncul juga batang hidungnya.

"Gyufan sama eunwoo mana sih anjir, di tungguin juga lama banget." gerutu jeffrey sambil mengunyah permen karetnya.

"Tau nih. Kalau tau gini kan kita bisa cabut ke atap atau belakang gedung, bisa nyebat disana, asem nih mulut gw." sahut junar dengan kesal.

"Nyebat mulu, mati mampus."

"Mati tinggal kubur, gampang." tutur junar enteng sambil maniknya melirik sekitar, mencari sesuatu yang menarik mata bulatnya.

"Gila, udah 2 tahun gw kuliah di sini kenapa baru sadar ada bidadari secantik itu di mari." celetuknya. Jeffrey yang mendengar penuturan sohib gilanya itu mengeryitkan keningnya tak mengerti.

"Mana?." tanyanya. Junar menunjuk melalui lirikan matanya, gak berani nunjuk soalnya sang objek juga sejenak melihat ke arah mereka.

Jeffrey mengikuti arah pandang sang sahabat dan diapun mendapati dua gadis cantik berhijab maroon dan coksu. "Cantik", bisiknya sambil mengangguk pelan, "tapi cantikan eunha", lanjutnya sambil nyengir. Junar memutar bola matanya malas saat mendengar ucapan sahabat tak warasnya itu.

BangLyz BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang