.
.
.
.
.
Jung Yein
X
Jeon Jungkook"Ending Scene"
'(IU)'
***
.
Aku hanya bisa melihatnya dari jauh, melihat semua dengan rasa sakit yg menggebu di dadaku."Yein-ah kau tak apa?".
Aku menoleh, menatap pinky dengan manik senduku. Bohong, sangat bohong jika aku berkata aku baik-baik saja, karena nyatanya aku tidak baik. Ini sungguh sakit.
"Aku sudah biasa melihat hal seperti ini, kau tau dia siapa bukan?"setuju lirih.
Kudengar pinky menghela nafasnya.
"Mau sampai kapan kau seperti ini yein? Kau tak lelah? Demi tuhan dia sudah memiliki kekasih jung yein, terlebih lagi dia kakak sepupumu".
Aku menatap pinky dengan manik berkaca milikku. Pinky benar. Dia, seseorang yg kami bicarakan sudah milik orang lain, lebih tepatnya milik kakak sepupuku.
Namanya jeon jungkook, kakak kelas yg tak sengaja berteman denganku. Kami dekat sejak awal aku masuk menjadi siswa baru di sekolah ini. dia lelaki yg banyak di kagumi penghuni sekolah.
Sosok namja tampan yg memiliki banyak penggemar itu berpacaran dengan kakak sepupuku yg baru pindah 5 bulan setelah pertemanan kami, jung eunha namanya. Mereka berpacaran karena aku yg mengenalkan mereka.
Aku tak pernah menyangka jika mereka akan saling jatuh cinta karena pertemuan itu. Jika saja aku tau, aku tak akan pernah mengajak eunha eonni untuk menemaniku menemui jungkook yg kala itu menyuruhku mengantar komiknya yg ku pinjam.
"Uljima" suara lirih pinky menyadarkanku dari lamunanku.
Ku usap pipi kiriku, ohh tuhan aku tidak sadar jika air mata sialan ini telah mengotori wajah cantikku. Yahh ku akui aku cantik, bahkan aku memiliki banyak penggemar karena aku seorang ballerina di sekolah ini, tapi berhubung hatiku sudah jatuh ke arah yg salah jadi aku tak bisa melihat mereka.
"Aku tak apa pinky-ya"seruku dengan senyum paksaku.
Yahh setidaknya untuk saat ini aku merasa masih kuat dan baik-baik saja.
***
"Kenapa dia melakukan itu padaku jung yein? Apa salahku padanya".
Aku hanya diam, menatap sendu namja yg kini tengah meminum bir dengan frustasi.
"Hentikan jungkook, kau masih di bawah umur. Tidak boleh minum bir"seruku dengan berusaha mengambil kaleng bir itu yg langsung di tepis olehnya.
"Persetan dengan umur jung, hatiku sedang sakit. Aku ingin melampiaskannya dengan ini"ketusnya.
Aku menatapnya dengan mata perih menahan air bening yg siap meluncur. Aku mendongak guna menghalau agar air mataku tidak jatuh.
"Aku jauh lebih sakit jeon, aku sakit karena mencintaimu sendirian, aku sakit saat melihatmu berpacaran dengan orang lain dan kini aku sakit saat melihatmu sefrustasi ini karena ditinggal oleh cintamu. Sebesar itukah cintamu pada eunha eonni hingga kau seterpuruk ini saat dia pergi meninggalkanmu? Lalu bagaimana dengan cintaku jeon? Kapan kau mau melihatnya? Menyadari keberadaan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
BangLyz Book
Randomgak ada deskripsi, bingung juga mau buat kek gimana. ini ff juga dadakan 😁 update sesuai mood jadi yg tak ingin menunggu mending gak usah baca gak papa :) star: 30 Juli 2019