ALANA

32.Kecelakaan

Terimakasih banyak telah membaca Alana dan setia menunggu cerita ini.
Semoga kalian suka dan terhibur dengan cerita ini. Jangan lupa vote dan koment ya gaes, biar tambah semangat nulisnya wkwkwk :v

🌹🌹🌹

"Siapa yang tahu takdir, mungkin saat ini Lo bahagia. Tetapi tidak ada yang bisa menjamin bahwa besok masih tetap sama."

••••

Terlihat seorang gadis memasuki sebuah rumah mewah yang nampak sepi.

Setelah sampai di lantai dua rumah tersebut, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Ia langsung menyelonong masuk ke dalam sebuah kamar dengan nuansa gelap tersebut.

Setelah melihat keberadaan orang yang dicarinya ternyata ada di balkon kamar itu, Ia langsung saja melangkah mendekat ke arah punggung tegap seorang lelaki yang saat ini tengah berdiri membelakanginya.

"Mau apa Lo?", seolah tau akan kedatangan tamu tak diundang, laki-laki tersebut langsung bertanya

"Maksud Lo apa?

Laki-laki yang berdiri membelakanginya tadi mendengus, bukannya menjawab pertanyaannya, perempuan tersebut malah kembali bertanya.

Membalikkan badan menghadap ke arah seseorang yang ternyata sepupunya sendiri itu seraya menaikan sebelah alisnya, meminta penjelasan atas pertanyaan yang diberikan kepadanya.

Perempuan tersebut menghembuskan nafasnya pelan, "jauhin Dia kalau niat Lo cuman mau jadiin Dia pelampiasan!"

"Nggak usah sok ngatur!", tegasnya

Dan setelah mengatakan itu, laki-laki tersebut langsung pergi meninggalkan perempuan itu yang menatapnya sendu.

~~~~~~

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 21.00 waktu setempat.

Tetapi mata gadis manis yang tengah bergelung dengan selimutnya itu sedari tadi susah sekali untuk terpejam.

Pikirnya berkecamuk memikirkan sesuatu yang bahkan dirinya sendiri pun tidak paham.

Ada perasaan khawatir yang berlebihan pada hatinya, tentang seseorang yang kemarin mengklaim nya sebagai milik dari laki-laki tersebut.

Ya, dirinya adalah Alana yang entah kenapa saat ini perasaannya tidak enak memikirkan tentang Galen, apakah terjadi sesuatu pada laki-laki tersebut, pikirnya.

Dengan pikiran yang berkecamuk dirinya mencoba menghubungi nomor Galen, tetapi setelah sekian kali mencoba, malah suara operator yang terus terdengar.

Segera Alana beranjak dari kasurnya, mengambil sesuatu yang harus di bawa dan segera keluar dari kamarnya.

Dirinya akan mencari Galen, entah akan mencari kemana, tetapi yang jelas saat ini dirinya benar-benar khawatir.

Setelah berhasil keluar dari pintu utama dengan mengendap-endap Alana hendak melangkahkan kakinya menuju gerbang, namun langkahnya terhenti karena getaran pada ponselnya.

Saat Ia melihat, tertera nama Galen di sana, buru-buru Ia mengangkatnya.

"Halo"

Mimik wajah Alana berubah seketika setelah mendengar jawaban dari orang diseberang sana.

"Gue segera ke sana"

Dengan langkah seribu, Alana menuju gerbang rumahnya.

Di malam hari seperti ini jarang sekali ada kendaraan umum lewat.

Sudah lumayan jauh Ia berjalan dari rumahnya tadi, tiba-tiba Alana menghentikan langkahnya melihat ke arah seberang jalan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang dan tersenyum lebar, segera Ia berlari ke sana.

Akhirnya Ia menemukan tempat pangkalan ojek di perempatan depan, sekarang Alana dapat bernafas lega karena bisa segera menemui Galen, namun harapannya itu pupus saat ada suara-suara berteriak tertuju padanya.

"AWASSS"

Dan...

Brak

Semuanya seperti mimpi bagi Alana.

Sakit, itulah yang Ia rasakan saat tubuhnya dihantam sesuatu yang keras, tubuhnya seperti melayang kemudian jatuh ke bawah.

"Panggil ambulans"

Hanya itu kata terakhir yang dapat Alana dengar dan setelahnya semuanya menjadi gelap.

🌹🌹🌹

Manurios :v

Alana Aquilla

Galen Alondra

Kalok ada typo bilang ya gaess hehe :))