28.Luka lama

191 11 6
                                    

Maaf ya kalok ceritanya lama update, dan sekalinya update gak jelas gini😭🙏
jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya gaes💋

"Terkadang setiap luka tidak perlu kau perlihatkan pada dunia, karena itu akan menunjukan betapa lemahnya dirimu"

••••

Di ruangan serba putih itu, hanya ada dua orang yang berlawan jenis saling terdiam dalam kesunyian malam.

Tidak ada yang mau memulai pembicaran.

"Mau ngapain lo kesini?" pertanyaan dari laki laki tersebut, ternyata mampu mengubah kesunyian diantara keduanya

"Giman kabar kamu?" bukannya menjawab, perempuan itu malah bertanya sambil tersenyum tulus ke arah laki laki yang saat ini tengah menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong

Laki laki tersebut hanya diam, tidak berniat membalas ucapan perempuan itu.

"Kamu pasti sembuh, dan aku jamin itu"

"Lo bukan Tuhan" balas laki laki tersebut sambil menatap ke arah perempuan di sampingnya

Perempuan itu kembali tersenyum, tapi kali ini senyum itu memancarkan kesedihan yang begitu mendalam.

"Kamu harus kuat demi mereka yang berharap banyak akan kesembuhan kamu, jangan biarin diri kamu mati secara perlahan"

"Mereka semua itu palsu!"

Perempuan tadi dengan perlahan memberanikan dirinya menggenggam tangan laki laki yang begitu berarti di hidupnya, laki laki keras kepala yang sayangnya adalah sahabatnya.

"Aku gak sama kayak mereka juga kan?" tanyanya sambil berpura pura merajuk,sambil menahan tawanya

Laki laki tersebut hanya membuang nafas jengah.

"Gak lucu"

Perempuan tersebut akhirnya tertawa karena melihat perubahan wajah dari sahabatnya itu.

"Kamu seharusnya bersyukur karena masih punya mereka yang sayang sama kamu, jangan sia sia in mereka yang tulus sama kamu. Karena hidup setiap orang gak ada yang tau. Jangan nyesel kalok kamu harus kehilangan mereka nantinya"

Dan lagi, laki laki tersebut hanya diam.

"Jangan sedih ya, kalok nanti aku pergi. Pokoknya kamu gak boleh berantem terus sama Daniel. Kamu harus akur-akur sama dia. Jangan ngerokok lagi, kamu harus mulai terbiasa untuk tidak melakukannya, karena nanti kalok aku udah beneran pergi, gak ada lagi yang ngingetin kamu" katanya menatap sendu ke arah laki laki tersebut

"Lo ngomong apa sih?"

Kejadian itu, kenapa Ia harus mengingatnya lagi.

Setelah sekian lama Ia berusaha untuk melupakannya, kenapa dengan tiba tiba Ia harus mengingatnya kembali.

Kejadian yang mengingatkannya tentang kelamnya kisah di masa biru putihnya.

Sebuah awal dari hancurnya persahabatan.

Kejadian yang membuatnya harus merasakan kehilangan untuk yang kedua kalinya.

Mengingatnya membuat Galen merasa menjadi laki laki paling bodoh di dunia.

"Arghhhh" Galen mengacak rambutnya frustasi

Kenapa takdir tidak pernah berpihak padanya.

Galen hanya bisa tersenyum miris.

Entah mengapa, kehilangan merupakan sesuatu yang melekat pada takdirnya.

Dan yang harus kalian ketahui, bahwa sikap Galen selama ini hanyalah tameng.

Ia tidak mau membagi masalahnya dengan siapa pun, karena itu hanya akan membuatnya semakin terlihat lemah dimata orang lain.

~~~~~~

Mungkin kali ini dewi fortuna belum berpihak pada Galen, karena sekarang Ia harus rela berlari mengelilingi lapangan hanya karena ketauan terlambat.

Bukan hanya itu saja, tapi lihatlah banyak sekali pasang mata yang saat ini dengan terang terangan tengah menatap memuja ke arahnya.

Yang membuatnya jengah adalah pekikan kagum dari mereka.

Galen tau mereka semua itu palsu.

Kebaikan yang mereka berikan dan rasa kagum itu hanya karena Galen punya kelebihan rupa dan juga harta.

Bukan. Bukan karena Ia sombong, tapi itulah kenyataannya.

Mereka mau mendekatinya karena kelebihannya.

Coba saja jika Ia jelek dan miskin, tidak mungkin ada yang mau untuk berteman dengannya, apalagi menyukainya.

Tapi tidak semua orang seperti itu, hanya orang orang yang berhati tulus lah yang mau menerima setiap kekurangan orang lain.

Karena sejatinya sehebat apapun seseorang, Ia pasti butuh orang lain.

Galen telah menyelesaikan hukumannya, saat ia akan melangkahkan kakinya, pergerakannya terhenti karena panggilan dari seseorang.

"Kak Galen!!"

Galen menghela nafas pelan"hm" jawabnya singkat setelah orang tersebut berada tepat di depannya

Alana menyengir lebar sambil menyodorkan minum ke arah Galen.

"Buat Kak Galen!" seru Alana

"Makasih"

Setelah mengucapkan itu Galen langsung melanjutkan langkahnya kembali.

"Mau kemana Kak?"

"Kantin" jawabnya tanpa menoleh ke arah Alana

Si dingin dan irit bicara. batin Alana sambil tersenyum simpul menatap punggung Galen yang mulai menjauh.

"Woy!" ucap seseorang dari belakang Alana, sambil menepuk pundaknya agak keras

Alana memegang dadanya karena terkejut, ia berbalik untuk melihat siapa yang telah mengagetinya.

Baru saja sumpah serapah itu akan ia lontarkan kepada orang yang dengan kurang ajarnya membuatnya kaget, tapi belum juga kata itu terucap, bibirnya terkatup kembali karena melihat sosok bertubuh jangkung di depannya.

"L-lo!" gagap Alana

Dan laki laki tersebut hanya tersenyum seraya mengacak pelan surai hitam milik Alana.

"Kok bisa ada di sini?" tanya Alana bingung, karena seingatnya laki laki jangkung yang berdiri di depannya ini tidak satu sekolah dengannya.

"Gue ada urusan" jawab laki laki tersebut diiringi kekehan nya, lucu melihat ekspresi yang ditunjukan gadis di depannya ini

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang