15.Memaafkan

327 40 2
                                    

sebelum membaca jangan lupa vote ya gaess, dan jangan lupa koment setelahnya:') thx u❤️

"Mungkin berdamai dengan keadaan lebih baik"

••••


Canggung.
Itulah yang tengah Alana alami saat ini.
Duduk sebangku dengan Bertha membuatnya serba salah.
Ia tidak tau harus berbuat apa,
perasaannya masih seperti kemarin.

Alana belum bisa sepenuhnya memaafkan Bertha, padahal gadis itu sudah berulang kali meminta maaf padanya.
Ia tau bahwa yang Bertha lakukan adalah demi menyelamatkannya dari rasa sakit yang lebih dalam.

Tapi Alana tidak mungkin mundur begitu saja hanya karena masalah sakit hati.

Ia sudah sejauh ini berjuang,
meski belum menuai hasil apapun tapi setidaknya ada sedikit harapan bagi Alana untuk bisa masuk ke celah hati Galen.

Mungkin ia harus sedikit berusaha lebih keras lagi.

"Na" ucap Bertha lirih

Alana melihat ke arah Bertha
tapi ia hanya diam, menunggu apa yang akan Bertha katakan selanjutnya

"Gue tau lo marah sama gue.
Ya, lo berhak marah.
Tapi maksut gue baik Na, gue gak ada maksut apapun.
Gue cuma gak mau lo lebih sakit hati nantinya" lanjut Bertha lagi

"Sakit hati, selalu itu yang lo bilang.
Apakah lo gak punya alasan lain selain takut gue bakal sakit hati?"

Bertha diam.

"Lo gak bisa ngomong kan Tha, kalok alesan lo cuma takut gue sakit hati.
Sebelum lo bilang juga gue udah tau Tha resikonya dari awal" tegas Alana dan langsung pergi meninggalkan Bertha

"ALANA!!" panggil Bertha yang melihat Alana mulai berjalan keluar kelas

~~~~~~

"Maafin gue Na" kekeh Bertha meminta maaf pada Alana

"Iya Na, maafin kita dong Na.
Gue sama Bertha janji gak bakal gini lagi.
Tapi lo maafin kita ya Na, pliss" ucap Rea memelas yang mendapat anggukan persetujuan dari Bertha

Sebenarnya Alana juga tidak mau jika harus terus terus an bermusuhan dengan kedua sahabat baiknya ini.

Alana tersenyum,
mungkin memaafkan lebih baik
dari pada harus terus bermusuhan.

"Iya, gue maafin tapi jangan ulang lagi ya!
Gue dari awal juga udah tau kok resikonya.
Tapi untuk saat ini biarin gue memperjuangkan apa yang hati gue mau sampai dia sendiri yang minta gue buat berhenti"

"Iya Na kita janji,
gue dan Rea mulai sekarang akan selalu dukung semua keputusan lo selama itu baik buat lo" ucap Bertha menyunggingkan senyumnya

"Kalian emang sahabat gue yang paling baik, maafin gue juga ya karena sempet emosi tadi"

Rea membunang napas jengah"Iya lo kan selalu sensitif kalok udah bahas masalah Kak Galen"

Mereka tertawa mendengar perkataan Rea dan berpelukan.

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang