19.kamu dan Hujan

265 25 3
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca ya terimakasih⭐

" Dibalik luka dan air mata, pasti akan ada bahagia setelahnya "

••••

Saat ini Alana tengah duduk termenung di bangku taman yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya.

Matanya menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.

Pikiran Alana menerawang jauh ke depan.

Jika Alana boleh meminta satu hal di sore ini, ia hanya mau Galen berada di sisinya.

Entah kenapa semakin Galen berusaha untuk menjauh darinya maka Alana malah akan semakin berusaha untuk terus mengejar Galen.

Galen sudah menempati posisi tertinggi di hatinya.

Semakin sulit bagi Alana hanya untuk sekedar melupakan.

Tak terasa bulir bening itu lolos begitu saja dari mata indahnya.

Dengan segera Alana menghapusnya.

Ia tidak boleh jadi Alana yang lemah, ia harus kuat.

Sepertinya langit sore ini sedang berpikah pada Alana, lihatlah bahkan langit yang awalnya terang sekarang berubah menjadi awan hitam yang sebentar lagi akan menurunkan hujan.

Tapi entah kenapa Alana sedikitpun tidak mau beranjak dari duduknya.

Sekali saja setelah bertahun tahun ia ingin merasakan lagi bahagianya menari di bawah hujan.

Mungkin itu bisa menghilangkan sedikit rasa sedih yang ada di hatinya.

~~~~~~

Hujan mengguyur dengan begitu deras sore ini, padahal tadi cuaca nya sangat cerah.

Ah. Memang cuaca tidak pernah bisa ditebak seperti perasaan setiap manusia.

Menepikan Motornya dan memilih berteduh di ruko.

Menggosok gosokan kedua telapak tangannya untuk mengurangi rasa dingin yang mulai menusuk ke tulang.

Saat akan mendudukkan pantatnya di kursi matanya tidak sengaja menangkap seseorang yang tengah berputar putar di bawah derasnya air hujan.

Dirinya saja yang sudah berteduh masih merasakan dingin yang teramat sangat, apalagi dia yang kini malah dengan sengaja hujan hujanan.

"Dasar bocah" decih laki laki tersebut

Tapi jika di lihat lihat sepertinya ia kenal dengan sosok yang berada agak jauh di depannya itu.

Semakin menajamkan pandangannya dan benar saja itu dia.

Alana.

Ya dia gadis gila yang selalu mengejar ngejarnya ketika di sekolah.

Gadis tak tau malu yang terang terangan mengatakan cinta padanya.

Entah kenapa matanya tidak mau lepas memandangi Alana.

Tapi wajahnya dengan seketika berubah menjadi datar.

Berlari cepat ke arah Alana dan menarik tangannya.

"Kak Galen" lirih Alana ketika tahu siapa yang dengan tiba tiba menarik lengannya.

Membawa Alana duduk di kursi yang tadi ia duduki dan menyampirkan jaket yang sempat ia lepas tadi ke bahu Alana.

Wajah Alana terlihat memucat dan tubunya menggigil, membuat Galen sedikit khawatir padanya.

"Kalok gak kuat hujan hujanan, jangan sok mau hujan hujanan" ucap Galen tanpa melihat ke arah Alana

Hening.

Galen kembali diam sambil terus melihat ke depan.

Dan Alana menyunggingkan senyumnya seraya terus memandang laki laki yang semakin terlihat tampan dengan wajah dan rambutnya yang basah karena air hujan.

Apakah ini mimpi?

Jika benar tolong jangan biarkan Alana bangun terlebih dahulu, karena ia masih ingin berlama lama di posisi seperti ini

Duduk hanya berdua bersama orang yang Alana cinta i, rasanya ia ingin berteriak kegirangan saat ini.

Tuhan memang baik, Dia tidak akan mendatangkan luka jika tidak ada bahagia setelahnya.

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang