12.Kesempatan

380 57 13
                                    

terimakasih yang udah mampir baca cerita ku:)
jangan lupa vote ya, thx u ❤️

"Cinta membuat siapa saja bisa melakukan apa saja"

••••


Setelah insiden Alana pingsan dan ditolong oleh Galen itu semakin membuat Alana bersemangat mendekati Galen.

Seperti hari ini, ia sengaja bangun pagi sekali hanya untuk menunggu kedatangan kakak kelas tersayang nya itu.
Meski harus berdiri di depan pintu gerbang, banyak debu, bising kendaraan tapi demi orang tersayang ia rela.

Tidak lama menunggu tiba tiba saja orang yang ia tunggu sedari tadi lewat tepat dihadapanya.
Mengendarai ninja merah, dan jangan lupa hodie maroon yang menjadi andalannya.

Alana dengan cepat berlari mengejar si pemilik motor yang sudah melenggang pergi meninggalkan parkiran.

Langkah Galen yang lebar membuat Alana agak kesulitan mengejarnya, tetapi dengan segala usaha akhirnya ia berhasil menyamakan langkahnya dengan Galen.

"Pagi Kak Galen!"seru Alana

Yang disapa tidak peduli dan memilih melanjutkan langkahnya.
Selalu seperti itu.
Tapi bukan Alana namanya jika digitukan saja sudah lemah dan mundur.

"Kok diem aja sih Kak, ngobrol kek"

"Ngobrol sama tembok!"

Yesss akhirnya berhasil, batin Alana

Menurut Alana jika ingin berbicara dengan Galen itu harus di pancing dulu, supaya ia menanggapinya.
tapi itu tidak selalu terjadi, karena terkadang Galen hanya mencuekinya saja.

"Tembok kan gak bisa diajak ngomong Kak"

"Tapi Kak Galen tau gak, persamaan Kak Galen sama tembok?"

"Sama...sama...datar" ucap Alana menahan tawanya dan seketika membuat Galen menghentikan langkahnya.

"Terserah" sahut Galen cepat dan kembali melangkah

Alana tidak bisa menahan tawanya lagi, wajah Galen ketika tengah kesal itu baginya sangat lucu.

Kemudian Alana memilih kembali melanjutkan jalannya lagi, dan jangan lupakan senyum manis yang menghiasi wajah cantiknya.

~~~~~~

Kebisingan yang di timbulkan karena jam kosong itu terjadi di kelas Xl IPS 3.
Mereka bersorak senang ketika Bisma sang ketua kelas memberi tahu jika guru yang mengajar hari ini tidak berangkat dan hanya ditinggali tugas untuk lusa.

Kegembiraan ini pun dirasakan oleh gadis cantik yang duduk di bangku paling belakang.
Dengan senyum manisnya ia berdiri keluar kelas dan menuju ke koridor kelas Xll.
Bertha yang melihat itu hanya mengedikan bahu dan lebih memilih menyandarkan kepalanya di meja lalu tidur.

Sampainya Alana di depan kelas Xll IPA 3 ia melihat dari jendela mencari sosok itu.
Namun sedari tadi ia celingak celinguk tidak juga mendapati sosoknya.
tiba tiba saja dari arah belakang ada yang menepuk bahunya, sontak membuat Alana terkejut dan seketika langsung membalikan tubuhnya.

"Ngapain lo di sini?" tanya seorang cowok yang Alana ketahui merupakan salah satu siswa kelas Xll IPA 3

"Emm gini kak, kok kak Galen gak ada di kelas ya kak?"

"Dia bolos"

"Bolos? kemana kak?"

"Kata anak anak sih ke perpus, emang kenapa lo nyariin dia?"

"Gak papa kok kak, ya udah makasih ya kak" Alana pamit pada kakak kelasnya tersebut dan berlalu menuju ke perpustakaan hanya untuk menjumpai sosok Galen.

Saat sudah sampai, ternyata perpustakaan di jam pelajaran seperti ini sepi.
Mungkin karena kegiatan belajar mengajar hari ini lebih banyak dilakukan di kelas kelas.

Alana masuk dan tersenyum pada penjaga perpus.
"Mau minjem buku ya Na?" tanya bu penjaga perpus tersebut

Alana tersenyum kikuk"enggak kok bu, cuma pengen baca baca aja" alibinya

"Jam kosong ya?"tanya ibu perpus itu lagi yang mendapat anggukan dari Alana.

Kemudian Alana Berjalan menyusuri setiap pojok perpustakaan, berharap menemukan sosok yang ia cari.

Dan saat telah sampai di bagian pojok paling belakang ruang itu, matanya tidak sengaja menangkap seseorang yang tengah tertidur di bangku panjang perpustakaan dengan tangan dilipat di bawah kepala, dan wajahnya yang tertutupi oleh buku.
Meski begitu Alana tau siapa laki laki tersebut, Galen Alondra.

Dengan hati hati ia berjalan mendekat, saat telah sampai tepat di samping bangku tersebut Alana memberanikan diri mengangkat buku yang menutupi wajah sang pangeran tidur tersebut.
Memastika apakah itu benar benar Galen atau bukan.
Dan ternyata benar tebakannya, itu memang Galen.

"Kak Galen kalok lagi tidur gini, keliatan polos banget sih"bisik Alana tersenyum memperhatika wajah Galen ketika sedang tidur

"Foto kali ya buat kenang kenangan hehe"
entah mendapat angin dari mana, tiba tiba saja Alana mendapatkan ide untuk memfoto wajah tidur Galen tersebut

"Kalok Kak Galen lagi tidur kek gini tuh mukanya ngademin banget sih"

Alana tidak henti hentinya memuji Galen.

Hilang sudah wajah datar dan kaku yang selalu Galen perlihatkan pada semua orang.
Hanya ada kedamaian yang diperlihatkan olehnya.
Semua orang hanya tau Galen dari luarnya saja, namun ketika ia menjumpai sosok Galen yang sebenarnya mungkin mereka akan terkejut melihatnya.




ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang