27.Kesedihan yang tak bertepi

186 9 2
                                    

vote dulu ya gaess sebelum baca :)⭐

"Jauh sebelum lo merasakan kehilangan, gue udah lebih dulu ngerasain gimana sakitnya kehilangan"

••••

Seperti biasa, setelah pulang sekolah Galen bersama ke dua sahabatnya itu memilih basecamp sebagai tempat tongkrongan mereka.

Saat tengah asik mengobrol, tiba tiba saja ada seorang lelaki yang juga masih berseragam SMA lengkap namun berbeda logo itu datang menghampiri mereka.

"Banci lo!" sarkas laki laki tersebut yang tiba tiba langsung memukul rahang Galen.

"Galen!" seru kedua teman Galen kaget

Galen berdiri, Ia langsung mencengkram kerah baju laki laki yang memukulnya tadi
"Apa maksut lo, HAH?" tanya Galen tajam

Laki laki tersebut tersenyum sinis,
"Lo lupa, apa pura pura lupa, Galen Alondra?"

"Gue nggak ngerti"

"Angel. Lo lupa, HAH?" ada kesedihan yang terpancar jelas di matanya ketika mengatakan itu.

Galen diam sejenak, tangannya yang tadi mencengkram kerah kemeja laki laki di hadapannya itu mulai Ia turunkan.

Entah mengapa mendengar nama itu membuat Ia dipaksa harus mengingat kembali kejadian yang telah lama terjadi.

Kedua teman Galen pun hanya bisa diam.

Mereka tau apa yang telah terjadi diantara keduanya, dan mereka lebih memilih diam.

"Lo salah paham!" tegas Galen

"Salah paham apa yang sampai bikin orang lain meninggal, HAH?" sarkasnya

Nafas Galen tercekat, ketika mendengar kata meninggal.

"Kenapa diem? takut? merasa bersalah? atau malah lo sama sekali gak peduli?"

Galen mengepalkan tangannya kuat,
"Dia juga sahabat gue, dan lo juga tau gue gak mungkin ngelakuin itu sama sahabat gue sendiri"

Laki laki tersebut terdiam sejenak, tapi setelahnya Ia tertawa remeh.

"Cih, sahabat kata lo?, GAK ADA SAHABAT YANG TEGA NGORBANIN SAHABATNYA SENDIRI!" Laki laki tersebut hampir memukul Galen lagi, tapi dengan sigap Aldo dan Juan menahannya.

"LEPASIN GUE!" Laki laki tersebut mencoba terus memberontak, tapi tindakannya langsung terhenti setelah mendengar penuturan Galen

"Lo bener, gue emang laki laki paling brengsek dan gak tau diri.
Tapi kalok boleh gue milih, lebih baik waktu itu gue aja yang mati, jangan dia" ucap Galen sendu

Galen tersenyum tipis menatap ke arah laku laki yang kini juga tengah menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Lo tau Daniel, jauh sebelum lo merasakan kehilangan, gue udah lebih dulu merasakannya. Gue juga tau gimana rasanya kehilangan orang yang paling kita sayang. Gue nggak cuma sekali ngerasain gimana sakitnya kehilangan, setelah Bunda dan Angel, Lo juga ikut ninggalin gue kan"

"Lo berhak buat benci sama gue, lo boleh pukul gue. Tapi yang jelas waktu itu gue gak minta Angel buat nyelametin gue"

Setelah mengatakan itu Galen lebih memilih pergi meninggalakan ketiga orang yang kini tengah mematung di tempatnya.

~~~~~~

"Huft, akhirnya kelar juga" ucap Alana lega setelah selesai mengerjakan tugas sekolahnya.

Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur dan mengambil handphone nya.

"Gabut banget sih mereka" tukasnya sambil tertawa membaca chat grub dari sahabatnya yang menurutnya unfaedah.

Cecan Squad😜

Berthakirana
heyoooo epribady!🤩

Adreaabassania
semangat banget lo.

Berthakirana
atas gue sirik🙄😏

Alanaaquilla
berthakirana lagi gabut lo ya?

Berthakirana
iyaa nih bebs :(

jalan skuy!

Alanaaquilla
jalan mulu lo.

tugasnya udh dikerjain belom?

Adreaabassania
tumben ngomongin tugas -_-

Berthakirana
eh emng ada tugas apaan?

Alanaaquilla
sosiologi!!

Berthakirana
OMG iyaaa, gue belom😭😭

Pap dong gaess yang udah😭🙏

P

P

Gaesssss

jahat bnget lo pada😒

giliran butuh aja, gaada yg nolongin👿

Ok fine.

Berthakirana keluar

Alana tertawa sendiri membacanya.

Bukan Ia tak peduli hanya saja sebentar lagi mereka akan menghadapi UAS, jadi Bertha juga harus terbiasa untuk mengerjakan tugasnya sendiri.

Itung itung belajar buat UAS kan :)

🍭🍭🍭

maaf ya kalok ceritanya gabut:( 🙏

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang