13.Salah Paham

367 45 8
                                    

terimakasih yang udah mampir baca cerita ku:)
jangan lupa vote dan komemtnya ya gaess❤️

"Kamu tidak berhak atas urusan hati ku.
Meski kamu adalah orang terdekat ku"

••••


Saat berjalan menuju ke bangkunya Alana langsung mendapatkan tatapan mengintimidasi dari Bertha.
Seolah tau akan hal itu Alana langsung berucap "Gue abis dari perpus, nyamperin Kak Galen" ucapnya santai sambil tersenyum

"Kenapa Kak Galen terus yang lo pikirin sih Na? Lo tau kan gimana Kak Galen? kenapa lo gak berhenti aja sih Na ngejar Kak Galen, gue yang liat aja capek apa lagi lo"

Alana yang tengah fokus pada ponselnya langsung mengalihkan perhatian ke samping.
"Maksut lo apa Tha?"

"Gue mau, mulai saat ini lo berhenti ngejar Kak Galen lagi.
Udah cukup Na gue liat lo tiap hari ditolak terus sama Kak Galen" tegas Bertha

Alana mengerutkan dahinya bingung, sebab biasanya juga Bertha tidak berkomentar apa apa ketika ia mendekati Galen, lalu kenapa sekarang ia begini.

"Apa alasan lo nyuruh gue buat berhenti ngejar Kak Galen?"

"Gue punya alasan" jawab Bertha cepat

"Apa alasannya?" tanya Alana lagi

"Lo gak perlu tau, tapi..."
Belum selesai Bertha berucap, sudah dipotong lebih dulu oleh Alana

"Apa!! tapi apa Tha? meskipun lo sahabat gue, tapi lo gak punya hak buat ngatur ngatur gue!" seru Alana dengan suara bergetar dan langsung pergi meninggalkan Bertha

"Maafin gue Na, gue cuma gak mau lo nantinya bakal lebih sakit" ucap Bertha lirih

~~~~~~

Mungkin duduk di taman sekolah sambil menikmati indahnya bunga bunga dan udara segar bisa sedikit meringankan beban pikirannya.

Alana bingung, ia tidak tahu apa maksut dari perkataan Bertha tadi.

Kenapa dengan tiba tiba Bertha menyuruhnya mundur padahal sahabatnya itu adalah orang yang paling mendukungnya untuk mendekati Galen, lalu kenapa sekarang berubah.

"Bertha pasti punya alasan" seru seseorang  yang berjalan ke arah Alana dan duduk di sampingnya

"Lo tau Bertha, lebih dari gue Na"lanjutnya

"tapi lo tau kan Re gue suka banget sama Kak Galen dan gue gak mau mundur gitu aja karena alasan yang gak jelas"

"iya gue paham, tapi gak seharusnya lo kayak gini sama Bertha.
Lo berdua itu sahabatan, dan jangan karena masalah cowok persahabatan kalian jadi hancur" ucap Rea pelan mencoba memberi pengertian pada Alana

"Kalok lo dateng ke sini cuma buat ngomong gitu mending lo pergi!"

"Tapi Na gue..."

"Maaf Re, gue butuh waktu buat sendiri"

Dengan berat hati akhirnya Adrea pergi meninggalkan Alana yang menangis sendirian di taman belakang sekolahnya.

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang